Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) menggelar RUPST pada hari ini, Kamis (22/5/2025), yang akan membahas alokasi dividen dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai US$1,21 miliar atau setara dengan Rp19,56 triliun.
RUPST Adaro Andalan Indonesia itu akan digelar secara fisik di Cyber 2 Tower, Lantai 26, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No.13, Jakarta Selatan.
Perseroan menetapkan enam mata acara dalam RUPST tersebut. Tiga di antaranya ialah penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, persetujuan aksi pembelian kembali saham (buyback), dan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham (IPO).
Merujuk prospektus IPO, AADI hanya dapat membagikan dividen apabila perseroan mempunyai saldo laba yang positif. Mulai tahun buku 2025, manajemen AADI merencanakan rasio pembayaran dividen sampai dengan 45% dari laba bersih konsolidasi perseroan.
Hingga akhir 2024, AADI mencatat saldo laba yang belum dicadangkan sebesar US$394,84 juta anjlok dari US$1,84 miliar pada akhir 2023. Pada periode yang sama, laba bersih AADI meningkat 5,86% dari US$1,14 miliar pada 2023 menjadi US$1,21 miliar pada 2024.
Dengan asumsi dividend payout ratio sebesar 45%, AADI berpotensi mencapai US$544 juta.
Sebelumnya, Analis Sinarmas Sekuritas Kenny Shan mengatakan Adaro Andalan Indonesia berkomitmen untuk membagikan dividen hingga 45% dari laba bersih tahunannya atau sebagaimana disetujui dalam RUPS.
“[Komitmen dividen] mulai tahun fiskal 2025,” ujarnya.
Kenny memprediksi AADI memiliki proyeksi pendapatan dan margin laba bersih yang stabil pada 2025 dan 2026.
“Kami yakin bahwa AADI akan menjadi saham pembagi dividen yang menarik bagi investor yang mencari return konsisten,” imbuhnya.
Sementara itu, analis Sucor Sekuritas Yoga Ahmad Gifari mengestimasi AADI bakal membayar dividen sebesar US$424 juta pada 2025 dan US$450 juta pada 2026.
Terkait dengan rencana buyback, Adaro Andalan Indonesia meminta restu pemegang saham dalam RUPST untuk melakukan pembelian kembali saham dengan anggaran maksimal sebesar Rp4 triliun.
Dari meja konsensus, seluruh analis yang mengulas saham AADI kompak menyematkan rekomendasi beli. Sebanyak 14 analis merekomendasikan beli terhadap AADI dengan target harga saham Rp11.909 dalam 12 bulan ke depan.
Terbaru, analis Trimegah Sekuritas Alpinus Dewangga merekomendasikan beli untuk saham AADI dengan target harga Rp10.025.
Sebelumnya, analis Indo Premier Sekuritas Reggie Parengkuan dan analis Bahana Sekuritas menyematkan peringkat beli terhadap AADI dengan target harga saham masing-masing Rp12.000 dan Rp10.000 per saham.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.