Bisnis.com, JAKARTA – Emiten alat kesehatan, PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback dengan nilai maksimal hingga Rp10 miliar.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan melakukan aksi buyback berkala dalam 3 bulan, yaitu pada 20 Mei hingga 20 Agustus 2025.
Perseroan menerangkan, biaya buyback Rp10 miliar tersebut akan termasuk seluruh biaya yang dibutuhkan perseroan untuk melakukan buyback. Adapun jumlah saham yang nantinya akan dibeli perseroan tidak akan melebihi 10% dari jumlah modal yang disetor.
”Biaya buyback direncanakan sebanyak-banyaknya sebesar Rp10.000.000.000 yang berasal dari kas internal perseroan,” kata manajemen, dikutip Senin (19/5/2025).
Perseroan juga memastikan bahwa aksi buyback ini tidak akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap kinerja keuangan OMED sebab saldo laba dan arus kas perseroan yang dimiliki saat ini memang memungkinkan untuk melakukan buyback.
”Pelaksanaan buyback tidak akan memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja dan pendapatan perseroan karena saldo laba dan arus kas perseroan yang tersedia saat ini mencukupi kebutuhan dana untuk melaksanakan buyback,” tambahnya.
Baca Juga
Saham hasil buyback akan dibukukan OMED sebagai saham treasury. Perseroan menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia untuk melaksanakan pembelian saham kembali melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebagi informasi, pada kuartal I/2025, OMED membukukan pendapatan Rp436,3 miliar, meningkat 2,08% secara tahunan (year on year/ YoY) dari Rp427,4 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih tumbuh 15,7% menjadi Rp73,1 miliar, dengan marjin 16,8%.
Pertumbuhan kinerja keuangan juga tercermin dari sisi operasional. Volume penjualan naik 4,21% YoY menjadi 611,3 juta unit, ditopang oleh segmen biotech & lab ( naik 41,0%) dan wound care ( naik 8,65%). Dari sisi harga jual, OMED menunjukkan daya tawar yang kuat dengan peningkatan average selling price pada segmen hospital furniture (naik 71,5%) dan walking aids & rehab (naik 6,11%), yang turut memperkuat profitabilitas perusahaan.
Melihat neraca, OMED mencatat pertumbuhan aset menjadi Rp2,94 triliun per akhir Maret 2025, meningkat 3,9% dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar Rp2,83 triliun. Liabilitas perusahaan turut mengalami kenaikan menjadi Rp368 miliar, tumbuh 11,5% dari Rp330 miliar pada akhir 2024, tetapi tetap dalam batas struktur permodalan yang konservatif.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.