Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rokok PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) mengincar pertumbuhan pendapatan hingga 10% pada 2025 walaupun ada tantangan penurunan daya beli masyarakat.
Komisaris Utama ITIC Shirley Suwantinna menjelaskan target pertumbuhan penjualan perseroan akan dicapai dengan rencana ekspansi di pasar domestik. Saat ini, perseroan memasarkan 80% produknya di dalam negeri dengan posisi yang kuat di Indonesia bagian timur.
”Kami memang menargetkan 10% peningkatan pendapatan [pada 2025] dan kami juga berusaha untuk tetap berkespansi karena masih ada beberapa daerah yang memang kami harus eksplorasi untuk pasar domestik. Kami juga mulai ekspansi di Sumatera, Kalimantan, dan pulau Jawa juga,” katanya dalam paparan publik ITIC, Kamis (15/5/2025).
Adapun, Shirley mengakui penurunan daya beli masyarakat akan berlanjut pada tahun ini dan menjadi tantangan bagi penjualan rokok perseroan.
Selain ekspansi di dalam negeri, ITIC juga menargetkan pelebaran pasar ekspor. India menjadi salah satu negara tujuan ekspor ITIC yang masih dalam proses pengembangan pada 2025.
Selain itu, Singapura, Malaysia, hingga Jepang juga menjadi target perseroan untuk dapat memenuhi pertumbuhan penjualan pada 2025.
Lebih lanjut, perseroan juga memastikan bahan baku yang cukup sepanjang 2025, sehingga target pertumbuhan pendapatan 10% dapat dicapai dengan bahan-bahan baku yang telah diperhitungkan .
Adapun untuk tahun buku 2024, perseroan tidak membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Penyusutan laba bersih menjadi Rp3,12 miliar akan dialokasikan sebagai laba yang ditahan perseroan.
”Menetapkan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2024 dan seluruh laba bersih yang diperoleh perseroan untuk tahun buku 2024 akan dicatat sebagai laba yang ditahan perseroan,” tambahnya.
Berdasarkan Laporan Keuangan, ITIC membukukan penyusutan penjualan sebesar 17,65% year-on-year (YoY) menjadi Rp68,80 miliar pada kuartal I/2025.
Selain itu, laba bersih perseroan juga menyusut 42,83% YoY menjadi Rp3,12 miliar pada tiga bulan pertama 2025. Capaian laba bersih ITIC pada kuartal I/2025 menunjukkan penurunan terdalam perseroan selepas pandemi Covid19.
Pada kuartal I/2022, perseroan mencatatkan laba bersih Rp3,79 miliar, naik pada kuartal I/2023 menjadi Rp4,14 miliar, dan puncaknya pada kuartal I/2024 sebesar Rp5,46 miliar. Kini, tren kenaikan itu merosot.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.