Bisnis.com, JAKARTA — PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) membukukan laba bersih yang melejit sebesar 1.301% secara tahunan (year on year/yoy) hingga kuartal I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan, EMTK mencetak laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp3,6 triliun hingga kuartal I/2025 dibandingkan Rp259,3 miliar pada kuartal I/2024.
Sejalan dengan itu, EMTK juga mencetak pendapatan bersih yang naik 58,7% yoy menjadi Rp3,9 triliun hingga kuartal I/2025, dari Rp2,4 triliun pada kuartal I/2024.
Lebih terperinci, pendapatan EMTK ditopang dari iklan sebesar Rp1,32 triliun hingga kuartal I/2025, turun 9,3% yoy dari Rp1,46 triliun pada kuartal I/2024.
Lebih lanjut, pendapatan dari jasa pergudangan, penunjang penerbangan, katering dan perbekalan pesawat udara berkontribusi sebesar Rp725,3 miliar hingga kuartal I/2025.
Sementara itu, pendapatan dari jasa kesehatan dan rumah sakit berkontribusi sebesar Rp612,7 miliar hingga kuartal I/2025 naik 3,3% yoy dari Rp592,9 miliar pada kuartal I/2024.
Baca Juga
Kemudian, pendapatan dari jasa VSAT, perbaikan, perawatan dan dukungan teknis berkontribusi sebesar Rp226,7 miliar hingga kuartal I/2025 naik signifikan 191,3% yoy dari Rp77,8 miliar pada kuartal I/2024.
Lalu, pendapatan dari penjualan barang berkontribusi sebesar Rp38,5 miliar hingga kuartal I/2025 turun 12,8% yoy dari Rp44,2 miliar pada kuartal I/2024.
Selanjutnya, pendapatan dari lain-lain berkontribusi sebesar Rp1 triliun hingga kuartal I/2025 melesat 231,9% yoy dari Rp304,6 miliar pada kuartal I/2024.
Laba usaha EMTK tercatat sebesar Rp362,9 miliar hingga kuartal I/2025, naik 22,8% yoy dari Rp295,4 miliar pada kuartal I/2024.
Selanjutnya, EMTK juga mencatat total aset sebesar Rp61,1 triliun hingga kuartal I/2025, dibanding Rp46 triliun pada Desember 2024.
Jumlah liabilitas EMTK juga tercatat menjadi Rp7,3 triliun hingga kuartal I/2025 dari Rp6,4 triliun pada Desember 2024.
Sementara itu, total ekuitas perusahaan tercatat mencapai Rp53,7 triliun hingga kuartal I/2025 dari Rp39,5 triliun pada Desember 2024.