Prospek Saham JPFA dan CPIN
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta telah memproyeksikan kinerja bottom line serta top line emiten unggas di tengah bergulirnya program makan bergizi gratis pada kuartal I/2025 mampu bertumbuh.
"Katalisnya berkaitan dinamika MBG [makan bergizi gratis]," kata Nafan kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Meskipun, menurutnya saat ini terdapat polemik berkaitan dengan program makan bergizi gratis.
"Program MBG membutuhkan kesiapan anggaran yang besar dan harus tersedia cukup agar program berjalan terus," tutur Nafan.
Sementara, terdapat pula tantangan yang menghinggapi kinerja bisnis emiten unggas pada kuartal I/2025 berkaitan dengan ketidakpastian kondisi perekonomian makro domestik. Terdapat pula risiko fluktuasi pergerakan harga DOC maupun ayam pedaging, serta daya beli masyarakat yang kurang optimum.
Baca Juga
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo W. dalam risetnya juga menilai program makan bergizi gratis mampu mendongkrak kinerja fundamental emiten unggas seperti JPFA.
"[Kinerja fundamental JPFA] didukung oleh peningkatan volume di bawah program makan bergizi gratis," tulis Azis dalam risetnya pada beberapa waktu lalu.
Kiwoom Sekuritas pun memproyeksikan JPFA mencatatkan kinerja positif fundamentalnya pada 2025. Pertumbuhan laba bersih dan laba kotor diproyeksikan masing-masing tumbuh 6,8% yoy dan 7,4% yoy.
"Peningkatan kinerja diproyeksikan menghasilkan margin yang lebih tinggi, GPM [gross profit margin] sebesar 20%, OPM [operating profit margin] sebesar 9%, dan NPM [net profit margin] sebesar 10%," tulis Azis.
Namun, Kiwoom Sekuritas menilai emiten unggas seperti JPFA menghadapi tantangan yakni sentimen atas pelemahan daya beli, ketidakpastian regulasi, fluktuasi harga komoditas, dan persaingan yang ketat.
Sementara, Analis Maybank Sekuritas Jocelyn Santoso dan Jeffrosenberg Chenlim dalam risetnya menilai mergin laba emiten unggas seperti CPIN juga akan terus tumbuh pada 2025.
"Didukung oleh normalisasi harga bahan baku dan pengetatan pasokan unggas hidup sebagai akibat dari penerapan kuota GPS [grand parent stock] dan pemusnahan parent stock sukarela oleh pemerintah," tulis Jocelyn dan Jeffrosenberg dalam risetnya.
Maybank Sekuritas pun memperkirakan laba CPIN mampu tumbuh 6% pada 2025. Proyeksi laba itu memperhitungkan margin laba kotor yang lebih tinggi sebesar 14,3% pada 2025.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.