Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kokok Cuan Emiten Unggas JPFA & CPIN Kuartal I/2025 saat Program MBG Bergulir

Emiten unggas JPFA & CPIN kompak membukukan kenaikan laba bersih sepanjang kuartal I/2025 di tengah bergulirnya program makan bergizi gratis (MBG).
Jajaran direksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) saat paparan publik di Jakarta Rabu (3/4/2024). /Bisnis/Rizqi Rajendra.
Jajaran direksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) saat paparan publik di Jakarta Rabu (3/4/2024). /Bisnis/Rizqi Rajendra.

Prospek Saham JPFA dan CPIN

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta telah memproyeksikan kinerja bottom line serta top line emiten unggas di tengah bergulirnya program makan bergizi gratis pada kuartal I/2025 mampu bertumbuh.

"Katalisnya berkaitan dinamika MBG [makan bergizi gratis]," kata Nafan kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Meskipun, menurutnya saat ini terdapat polemik berkaitan dengan program makan bergizi gratis.

"Program MBG membutuhkan kesiapan anggaran yang besar dan harus tersedia cukup agar program berjalan terus," tutur Nafan.

Sementara, terdapat pula tantangan yang menghinggapi kinerja bisnis emiten unggas pada kuartal I/2025 berkaitan dengan ketidakpastian kondisi perekonomian makro domestik. Terdapat pula risiko fluktuasi pergerakan harga DOC maupun ayam pedaging, serta daya beli masyarakat yang kurang optimum.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo W. dalam risetnya juga menilai program makan bergizi gratis mampu mendongkrak kinerja fundamental emiten unggas seperti JPFA.

"[Kinerja fundamental JPFA] didukung oleh peningkatan volume di bawah program makan bergizi gratis," tulis Azis dalam risetnya pada beberapa waktu lalu.

Kiwoom Sekuritas pun memproyeksikan JPFA mencatatkan kinerja positif fundamentalnya pada 2025. Pertumbuhan laba bersih dan laba kotor diproyeksikan masing-masing tumbuh 6,8% yoy dan 7,4% yoy.

"Peningkatan kinerja diproyeksikan menghasilkan margin yang lebih tinggi, GPM [gross profit margin] sebesar 20%, OPM [operating profit margin] sebesar 9%, dan NPM [net profit margin] sebesar 10%," tulis Azis.

Namun, Kiwoom Sekuritas menilai emiten unggas seperti JPFA menghadapi tantangan yakni sentimen atas pelemahan daya beli, ketidakpastian regulasi, fluktuasi harga komoditas, dan persaingan yang ketat.

Sementara, Analis Maybank Sekuritas Jocelyn Santoso dan Jeffrosenberg Chenlim dalam risetnya menilai mergin laba emiten unggas seperti CPIN juga akan terus tumbuh pada 2025.

"Didukung oleh normalisasi harga bahan baku dan pengetatan pasokan unggas hidup sebagai akibat dari penerapan kuota GPS [grand parent stock] dan pemusnahan parent stock sukarela oleh pemerintah," tulis Jocelyn dan Jeffrosenberg dalam risetnya.

Maybank Sekuritas pun memperkirakan laba CPIN mampu tumbuh 6% pada 2025. Proyeksi laba itu memperhitungkan margin laba kotor yang lebih tinggi sebesar 14,3% pada 2025.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper