Bisnis.com, JAKARTA– Harga komoditas emas sempat naik tipis ke level US$3.263,45 per ons,seiring dengan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Melansir Bloomberg, harga emas naik 0,8% menjadi US$3.263,45 per ons pada pukul 10:42 pagi waktu London, seiring dengan pelemahan dolar AS sebesar 0,6%.
Pelemahan dolar biasanya menguntungkan emas karena membuatnya lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain. Kendati begitu, logam mulia masih menuju penurunan mingguan berturut-turut pada tahun ini karena daya tarik aset safe haven mulai mereda.
Selama dua minggu terakhir, minat terhadap emas sebagai aset perlindungan mulai melemah, seiring dengan meningkatnya selera risiko di Wall Street. Hal ini dipicu oleh laporan laba perusahaan teknologi yang kuat serta data ekonomi AS yang solid, yang menyebabkan pelaku pasar mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve atau The Fed.
Yang paling signifikan, China menyatakan sedang mempertimbangkan kemungkinan pembicaraan dagang dengan AS. Ini merupakan sinyal pertama sejak Presiden Donald Trump menaikkan tarif bulan lalu bahwa negosiasi bisa kembali dimulai antara kedua negara.
Selain itu, sebuah laporan menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di AS menyusut pada April, namun sedikit lebih baik dari perkiraan. Pasar pun mengurangi taruhan terhadap seberapa besar pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed tahun ini, dengan pemangkasan suku bunga seperempat poin pertama yang baru sepenuhnya diperhitungkan untuk bulan Juli.
Baca Juga
Adapun suku bunga dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi cenderung membebani harga emas karena emas tidak memberikan bunga.
Meskipun terjadi aksi jual tajam minggu ini, emas masih naik sekitar 25% sepanjang tahun ini dan sempat menyentuh rekor di atas US$3.500 pekan lalu sebelum terkoreksi karena dianggap terlalu cepat naik. Kenaikan ini didorong oleh kekhawatiran investor terhadap kebijakan tidak konvensional dari Gedung Putih yang berpotensi memperlambat ekonomi global.
Permintaan spekulatif dari China dan pembelian oleh bank sentral juga turut menopang harga emas. Para pelaku pasar kini menantikan laporan ketenagakerjaan AS pada hari Jumat sebagai data penting terakhir minggu ini.