Bisnis.com, JAKARTA — PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), emiten penyedia infrastruktur jaringan terafiliasi Hashim Djojohadikusumo, mencatat lonjakan laba bersih pada kuartal I/2025 seiring pertumbuhan kinerja pendapatan.
Melansir laporan keuangan akhir Maret 2025, Surge atau WIFI meraih laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp82,58 miliar. Capaian ini melesat 180,99% dari laba bersih pada kuartal I/2024 senilai Rp29,39 miliar.
Pertumbuhan laba bersih sejalan dengan kenaikan pendapatan usaha sebesar 65,65% secara tahunan (year on year / YoY) menjadi Rp231,57 miliar. Kinerja ini ditopang oleh segmen telekomunikasi yang menyumbang Rp132,43 miliar per kuartal I/2025.
WIFI mencatat beban pokok pendapatan turun tipis 4,29% YoY menjadi Rp57,29 miliar. Hal ini pun mendorong laba kotor tumbuh 118,05% menjadi Rp174,28 miliar, sedangkan laba usaha turut meningkat 114,64% menjadi Rp137,58 miliar.
Kinerja positif ini juga tercermin dalam lonjakan laba per saham yang naik menjadi Rp35,03 per saham, jika dibandingkan dengan level Rp12,66 pada kuartal I/2024.
Direktur Utama Surge Yune Marketatmo mengatakan bahwa sampai dengan akhir Maret 2025, total pelanggan Internet Rakyat telah mencapai 249.000 pelanggan.
Baca Juga
“Hal ini memperkuat posisi Surge sebagai penyedia layanan internet residensial yang inklusif dan masif,” kata Yune, dalam keterangan resminya, Jumat (2/5/2025).
Di samping itu, dia menuturkan bahwa pertumbuhan WIFI juga didorong oleh optimalisasi dua segmen bisnis utama. Pertama, layanan konektivitas yang mencatat kenaikan 104,4% YoY menjadi Rp132,4 miliar pada Januari-Maret 2025.
Adapun layanan iklan digital tumbuh sebesar 30,7% YoY menjadi Rp99,3 miliar. Hal ini, kata Yune, mencerminkan masifnya adopsi teknologi digital di berbagai sektor.
“Kami akan terus berinovasi dan memperluas jangkauan Internet Rakyat karena setiap warga berhak atas akses digital yang cepat, stabil, dan terjangkau,” tuturnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.