Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Bicara Prospek IHSG saat Musim Pembagian Dividen

Musim pembagian dividen bakal dorong secara terbatas penguatan IHSG pada kuartal II/2025
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Musim pembagian dividen diperkirakan akan mendorong secara terbatas penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada kuartal II/2025.

Sejumlah emiten seperti PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG), PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (ELPI), PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA), hingga PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) telah secara resmi mengumumkan rencana pembagian dividen.

Analis sekaligus founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan bahwa kontribusi musim pembagian dividen terhadap penguatan IHSG pada kuartal II/2025 akan bersifat sementara dan selektif. 

"Secara historis, pembagian dividen memang kerap menjadi katalis positif, meningkatkan likuiditas dan mendorong technical rebound. Akan tetapi, daya dorong tersebut diprediksi terbatas mengingat tekanan global belum menunjukkan tanda-tanda mereda," katanya, Senin (28/4/2025).

Dia melihat bahwa sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang berlarut-larut, perlambatan ekonomi global, ketidakpastian pertumbuhan di China, serta suku bunga tinggi di AS menjadi faktor eksternal yang terus membayangi kinerja pasar.

Meski begitu, dia mengatakan bahwa investor domestik saat ini mulai menunjukkan sinyal selektif optimistis pada pasar.

Menurutnya, minat akumulasi terlihat pada saham-saham berdividen tinggi dengan fundamental solid, serta sektor-sektor defensif seperti energi, konsumer primer, kesehatan, dan perbankan besar. 

Dia mengungkap bahwa emiten seperti AKRA, AALI, PRDA, serta bank papan atas seperti BBCA dan BBRI mulai memperlihatkan tanda-tanda akumulasi di tengah volatilitas. 

"Saham-saham berbasis peluang teknikal seperti Petrosea (PTRO) dengan target harga Rp3.000, Mineral Batu Bara Makmur (MBMA) target Rp350, Rukun Raharja (RAJA) target Rp2.500, dan Japfa Comfeed (JPFA) target Rp2.030, juga mencuri perhatian pelaku pasar yang memburu peluang di tengah mulai membaiknya sentimen," ujarnya.

Menurutnya, dalam lanskap pasar yang cenderung berhati-hati saat ini, beberapa emiten menawarkan kombinasi menarik antara dividen yield tinggi dan fundamental solid, serta menjadi incaran investor yang mengutamakan pendapatan pasif sekaligus defensifitas portofolio. 

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper