Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Austindo (ANJT) Jual 11,88% Saham Perusahaan Baut, Kantongi Rp68,9 Miliar

Austindo (ANJT) menjual 11,88% saham di PT Moon Lion Industries Indonesia dan mengantongi Rp68,9 miliar. Moon Lion adalah perusahan baut dan mur.
Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (5/6/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.
Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (5/6/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengumumkan melepas 11,88% kepemilikan sahamnya di PT Moon Lion Industries Indonesia. Total nilai transaksi untuk penjualan saham itu senilai Rp68,9 miliar. 

Mengutip keterbukaan informasi, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan ANJT, Naga Waskita menjelaskan perseroan telah menandatangani Akta Jual Beli Saham dilakukan pada Kamis (22/4).

Bertindak sebagai pembeli 11,88% saham PT Moon Lion Industries Indonesia ialah Chun Yu Works & Co. Ltd sebanyak 2,27 juta saham dan Ir. Mintarto Halimn sebanyak 100.000 saham.

Secara total nilai transaksi yang dikantongi ANJT ialah Rp68,9 miliar. Perinciannya,  Rp66,01 miliar dari Chun Yu Works & Co., Ltd dan Rp2,9 miliar dari Mintarto Halim.

Sebelumnya, merujuk pada laporan keuangan 2024, ANJT telah menulis perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris untuk melakukan penjualan investasi di PT Moon Lion Industries Indonesia.

Penjualan itu berupa 2.376.523 lembar saham atau setara 11,86% kepemilikan. PT Moon Lion Industries adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak pada pembuatan bolt and nut atau baut dan mur.

Sebelumnya, manajemen ANJT mengumumkan PT Ciliandra Perkasa berencana mengambil alih saham perusahaan milik PT Austindo Kencana Jaya (AKJ), PT Memimpin Dengan Nurani (MDN), Sjakon George Tahija, dan George Santosa Tahija, yang merupakan pengendali ANJT. 

"Perusahaan menerima pemberitahuan tertulis dari pembeli pada 18 Maret 2025 sehubungan dengan rencana pengambilalihan sekitar 91,17% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada perusahaan yang dimiliki para penjual," tulis Naga, Selasa (18/3/2025). 

Dia juga menuturkan para penjual dan pembeli telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat pada 18 Maret 2025. 

Manajemen memastikan informasi ini tidak akan berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perusahaan. 

"Perusahaan juga tidak memperkirakan informasi dan fakta material tersebut akan mengurangi hak-hak pemegang saham perusahaan," tutur Naga. 

Adapun, PT Ciliandra Perkasa yang merupakan pembeli saham pengendali ANJT merupakan entitas usaha dari First Resources Limited. 

First Resources dalam keterangannya menyampaikan PT Ciliandra Perkasa akan membeli 3,05 miliar (3.057.981.688) saham, yang mewakili sekitar 91,17% dari modal ditempatkan dan disetor di ANJT. 

Dalam rencana akuisisi ini, First Resources menyampaikan Ciliandra Perkasa wajib untuk melakukan penawaran tender wajib guna membeli sisa kepemilikan saham di Perusahaan Target, yaitu maksimum 296.193.312 saham biasa yang mewakili sekitar 8,83% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor di Perusahaan Target atau Saham yang Tersisa.

First Resources juga menjelaskan harga pembelian untuk saham yang dijual adalah sebesar US$329,75 juta, yang dapat disesuaikan.

Harga Pembelian tersebut ditetapkan setelah melalui proses penawaran kompetitif terkait saham yang dijual, serta negosiasi secara wajar dan independen antara pembeli dan para penjual, dengan mempertimbangkan nilai kepemilikan saham perusahaan target dalam grup target serta harga saham perusahaan target di pasar terbuka.

------------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper