Bisnis.com, JAKARTA — PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) resmi mengumumkan susunan baru jajaran direksi dan dewan komisaris menyusul rampungnya proses akuisisi oleh First Resources Limited.
Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di kantor pusat ANJT, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Dalam agenda tersebut, pemegang saham menyetujui pengunduran diri seluruh anggota direksi dan komisaris ANJ, termasuk Komisaris Utama Adrianto Machribie Reksohadiprodjo dan Direktur Utama Lucas Kurniawan, beserta anggota lainnya.
Di jajaran komisaris, RUPSLB menetapkan Harianto Tanamoeljono sebagai Komisaris Utama dan Sofyan Djalil diangkat sebagai Komisaris Independen perusahaan.
Baca Juga : First Resources Tuntas Akuisisi ANJT, Saham Lo Kheng Hong Bakal Berpindah Tangan ke Ciliandra |
---|
Sementara itu, rapat memutuskan Suhendro untuk mengisi jabatan Direktur Utama perseroan, disusul Isen Henry Tjong dan Hilman Lukito sebagai Direktur.
RUPSLB turut menyetujui perubahan status Austindo dari perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA).
Perubahan status tersebut menyusul tuntasnya pengambilalihan saham ANJT oleh First Resources Limited, yang saat ini menguasai 91,17% saham perseroan. Adapun, sebanyak 8,83% sisa saham dimiliki oleh publik.
Sebelumnya, saham ANJT dikuasai oleh PT Austindo Kencana Jaya, PT Memimpin Dengan Nurani, serta Sjakon George Tahija dan George Santosa Tahija.
First Resources Limited melalui entitas usahanya, PT Ciliandra Perkasa, yang dimiliki Ciliandra Fangiono, baru-baru ini telah menyelesaikan transaksi pengambilalihan 91,17% saham ANJT dengan total nilai sebesar Rp5,54 triliun.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan ANJT Naga Waskita mengungkapkan bahwa perseroan telah menerima pemberitahuan tertulis dari First Resources selaku pembeli pada Selasa (6/5/2025).
“First Resources, sebagai induk dari PT Ciliandra Perkasa, telah menyelesaikan pengambilalihan sebanyak 3.057.981.688 saham atau sekitar 91,17% dari total modal disetor dan ditempatkan di ANJT,” ujar Waskita dalam keterbukaan informasi.
Adapun, saham tersebut dibeli dengan harga Rp1.813 per saham, sehingga total nilai transaksi mencapai Rp5.544.120.800.344 atau senilai Rp5,54 triliun.
Waskita menambahkan bahwa tujuan dari akuisisi itu adalah untuk memperluas perkebunan kelapa sawit serta meningkatkan ketersediaan bahan baku dalam mendukung ekspansi lini usaha hilir First Resources.
Berikut susunan komisaris dan direksi ANJT yang ditetapkan RUPSLB:
- Komisaris Utama: Harianto Tanamoeljono
- Komisaris Independen: Sofyan Djalil
- Direktur Utama: Suhendro
- Direktur: Isen Henry Tjong
- Direktur:Hilman Lukito
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.