Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Ditutup Menguat, ANTM, ASII, BBCA hingga BBNI Cuan

Indeks Bisnis-27 menguat 0,03% ke 527,21 didukung saham ANTM, ASII, BBCA, dan BBNI. IHSG juga naik 0,20% ke 7.925,09, dipengaruhi sentimen global dan suku bunga.
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • Indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,03% ke 527,21 dengan saham ANTM, ASII, BBCA, dan BBNI menjadi penopang utama.
  • Penguatan ini sejalan dengan IHSG yang naik 0,20% ke 7.925,09, didorong oleh optimisme pasar terkait pemangkasan suku bunga Bank Indonesia dan potensi penurunan suku bunga The Fed.
  • Investor menantikan data ekonomi dari Euro Area dan AS, sementara sektor perbankan, properti, infrastruktur, dan telekomunikasi diprediksi mendapat keuntungan dari penurunan suku bunga.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (28/8/2025). Sejumlah saham seperti ANTM, ASII, BBCA, hingga BBNI menopang laju indeks.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks hasil kerja sama dengan Bisnis Indonesia ini ditutup menguat 0,03% ke 527,21. Hari ini Indeks Bisnis-27 bergerak di rentang 527,21-531,43

Sepanjang perdagangan hari ini tercatat 1,17 miliar saham diperjualbelikan dengan nilai transaksi Rp4,21 triliun. Sebanyak 12 saham ditutup menguat, 11 saham melemah, dan 4 saham tidak berubah.

Saham konstituen Indeks Bisnis-27 yang menguat hari ini adalah PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menguat 0,82% ke Rp1.225, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat 0,68% ke Rp2.980, PT Astra International Tbk. (ASII) tumbuh 1,36% ke Rp5.575, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,30% ke Rp8.325

Berikutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 0,22% ke Rp4.460, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 0,24% ke Rp4.140, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) naik 0,74% ke Rp2.70, PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) naik 4,17% ke Rp1.625.

Selanjutnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) naik 0,31% ke Rp7.975, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) naik 3,00% ke Rp1.715, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) naik 1,19% ke Rp340, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) naik 0,32% ke Rp3.180.

Sebaliknya, sejumlah saham yang ditutup melemah antara lain adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 0,63% ke Rp4.770, PT Barito Pacific Tbk. (BPRT) turun 1,31% ke Rp2.260, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) turun 1,40% ke Rp1.060, PT Indosat Tbk. (ISAT) turun 2,88% ke Rp2.020, hingga PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) turun 1,55% ke Rp1.270.

Penguatan Indeks Bisnis-27 hari ini sejalan dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat 0,20% ke 7.925,09.

Tim riset Phintraco Sekuritas dalam analisisnya menjelaskan bahwa penutupan IHSG di sesi I perdagangan hari ini yang menguat 0,84% ke 8.003,12 disertai adanya penyempitan negatif slope pada MACD dan Stochastic RSI dan membentuk Golden Cross di pivot area. 

"Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 7.950-8.025 pada perdagangan sesi II Kamis (28/8)," tulis riset tersebut.

Sejumlah sentimen yang menyertai pergerakan pasar saham hari ini adalah investor yang menantikan data Economic Sentiment dari Euro Area per Agustus 2025 yang diperkirakan sedikit menguat pada level 96 dari 95,8 per Juli 2025.  

Dari AS, investor akan mencermati data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 dengan estimasi ke-2 yang diperkirakan sebesar 3,1% secara kuartalan (quarter on quarter/QoQ) dari -0,5% QoQ pada kuartal I/2025. 

Sementara itu, Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus, memperkirakan indeks komposit berpotensi menyentuh level 8.000 pada perdagangan hari ini.

Menurutnya, optimisme pasar pasca pemangkasan suku bunga Bank Indonesia, ditambah kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada September, menjadi pendorong utama potensi penguatan IHSG. 

“Proyeksi adanya pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed berpotensi besar membuat aliran dana asing masuk ke pasar saham Indonesia, mengingat pada sepekan lalu juga terjadi inflow di pasar reguler sebesar Rp2,6 triliun,” tutur Indri.

Indri menambahkan, sektor yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga bisa menjadi pilihan, seperti perbankan, properti, infrastruktur, dan telekomunikasi. 

“Adanya pemangkasan suku bunga berdampak positif bagi sektor perbankan karena meringankan beban pencadangan dana. Sementara sektor properti, infrastruktur, dan telekomunikasi juga mendapat keuntungan karena menurunkan beban bunga perusahaan, sehingga berpotensi mempertebal margin,” pungkas Indri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro