Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu orang terkaya di Indonesia Chairul Tanjung akan turut merasakan guyuran dividen tahun buku 2024 dari PT Bank Mega Tbk. (MEGA).
Rangkaian pembagian dividen Bank Mega akan memasuki periode cum date pada besok, Selasa (15/4/2025). Untuk diketahui, RUPST Bank Mega menyepakati adanya pembagian dividen tunai sebesar Rp1,05 triliun, atau senilai Rp89,63 per saham. Dividen tersebut setara dengan 40% dari perolehan laba bersih 2024 yang tercatat sebesar Rp2,63 triliun.
Chairul Tanjung atau CT masuk dalam jajaran 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan mencapai US$4,4 miliar, atau setara sekitar Rp73,94 triliun per Januari 2025.
Adapun, Chairul Tanjung diketahui mengendalikan MEGA melalui PT Mega Corpora. Berdasarkan laporan registrasi pemegang efek per 31 Januari 2025, Mega Corpora saat ini menggenggam sebanyak 6,81 miliar saham MEGA, atau setara 58,02% kepemilikan.
Sementara itu, sisa saham MEGA sebanyak 4,92 miliar dimiliki publik atau sebanyak 41,98% kepemilikan. Dengan jumlah kepemilikan tersebut, CT melalui Mega Corpora menerima dividen sebesar Rp610,61 miliar dari MEGA.
Chairul yang memiliki enam saudara ini memulai pendidikannya dengan bersekolah di SD dan SMP Van Lith, Jakarta. Kemudian Chairul melanjutkan ke SMA Negeri 1 Jakarta. Tidak ingin menundah waktu, Chairul melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi tepatnya di Universitas Indonesia Jurusan Kedokteran Gigi hingga akhirnya lulus di tahun 1987.
Baca Juga
Chairul memulai bisnisnya ketika dia kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya dia sukses membangun bisnisnya.
Kini perusahaan konglomerasi miliknya CT Corp, menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.
MEGA menyebutkan akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen di pasar regular atau negosiasi jatuh pada 15 April 2025 dan di pasar tunai pada 17 April 2025.
Sementara itu, awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen atau ex dividen di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 16 April 2025 dan di pasar tunai pada 21 April 2025.
Adapun jadwal daftar pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen atau recording date pada 17 April 2025. Selanjutnya, pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2024 dijadwalkan pada 29 April 2025.
PT Bank Mega Tbk. (MEGA) tercatat membukukan laba bersih senilai Rp2,63 triliun pada 2024. Capaian tersebut menyusut 25,04% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp3,51 triliun pada 2023.
Dalam laporan keuangannya, penurunan laba tersebut sejalan dengan pendapatan bunga bersih bank yang menyusut 7,83% YoY, dari Rp5,53 triliun pada 2023 menjadi Rp5,10 triliun pada 2024. Rasio net interest margin (NIM) Bank Mega pun tercatat turun dari 5,21% pada 2023 menjadi 4,64% pada 2024.
Pendapatan berbasis komisi (fee-based income) Bank Mega masih tumbuh tipis 1,5% YoY menjadi Rp1,7 triliun. Namun, kerugian penurunan nilai aset keuangan alias impairment membengkak 10,71% hingga mencapai Rp215,8 miliar, seiring dengan beban lainnya yang menanjak 4,20% ke angka Rp1,69 triliun.
Pada fungsi intermediasi, Bank Mega telah menyalurkan kredit sebesar Rp64,65 triliun per akhir 2024, turun 2,48% dari Rp66,29 triliun per akhir 2023. Aset perseroan masih tumbuh 2,17% menjadi Rp134,92 triliun.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) gross naik tipis dari 1,57% menjadi 1,69%. NPL net juga naik dari 1,18% menjadi 1,22%.
Dalam simpanan, Bank Mega menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp91,67 triliun pada 2024, naik 2,5% dari Rp89,4 triliun pada 2023. Realisasi itu terdiri dari giro sebesar Rp10,38 triliun, tabungan senilai Rp17,19 triliun, serta deposito sebanyak Rp64,10 triliun.