Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Goldman Sachs & Morgan Stanley Pesimistis ke Indonesia, Bagaimana Nasib IHSG?

Dua perusahaan investasi global, Goldman Sachs Group Inc. dan Morgan Stanley telah menurunkan peringkat pasar saham Indonesia.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan penurunan peringkat pasar saham Indonesia oleh perusahaan investasi global dipengaruhi oleh dinamika perkembangan makroekonomi domestik. 

Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan Indeks Harga Konsumen atau IHK pada Februari 2025 mencatatkan deflasi secara tahunan untuk pertama kalinya dalam 25 tahun atau sejak Maret 2000.

"Kondisi [deflasi] ini didorong oleh penurunan daya beli. Sudah disadari karena sejak Covid-19 tingkat kelas menengah menurun. Akibat dinamika Covid-19 beralih ke kebijakan suku bunga tinggi, itu menyebabkan penurunan ekonomi kelas menengah," ujar Nafan kepada Bisnis pada Senin (10/5/2025).

Adapun, kondisi makro ekonomi domestik yang lemah menurut Nafan mendorong kinerja emiten-emiten menjadi underwealming dan membuat IHSG terdepresasi.

Akan tetapi, menurutnya IHSG bisa bangkit sering dengan upaya pemerintah yang berkomitmen mendorong ekonomi domestik tumbuh. "Pertumbuhan ekonomi juga masih diproyeksikan stabil," tutur Nafan. 

Dalam skenario optimistis, Nafan memproyeksikan IHSG mampu mencapai level 7.709. Sementara, level resistance terdekat IHSG diproyeksikan berada di level 6.808 dan level support 6.426.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper