Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan ST014 Diperkirakan Tembus Rp25 Triliun, Intip Proyeksi Kuponnya!

Penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 diproyeksi bakal menembus Rp25 triliun, atau bahkan lebih, berkaca pada kesuksesan penawaran ORI027.
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 yang akan mulai ditawarkan pada 7 Maret 2025 diproyeksi bisa menembus Rp25 triliun.

Kepala Divisi Riset Pefindo Suhindarto memperkirakan bahwa penjualan ST014 akan menarik investor asalkan kupon yang ditawarkan lebih menarik daripada market yield pada saat penawaran.

"Saya mengharapkan penjualannya akan menarik dana sekitar Rp15-25 triliun untuk kedua seri, dan bisa saja lebih tinggi apabila berkaca pada kesuksesan penawaran Obligasi Ritel terakhir ORI027, yang menembus angka Rp37,36 triliun," katanya kepada Bisnis, Senin (3/3/2025).

Apabila melihat ke belakang yakni saat penjualan ORI027 sebelum penutupan, lanjut Suhindarto, pasar memang sedikit pesimis karena penjualannya masih jauh dari target. Namun, hingga menjelang waktu penutupan penjualan justru datang permintaan yang cukup besar.

"Saya lihat, hal ini karena kupon yang ditawarkan [ORI027] masih lebih rendah daripada market yield. Karena lebih rendah, investor ritel cenderung memilih seri FR karena menawarkan bunga lebih tinggi, selain itu juga lebih mudah untuk ditransaksikan di beberapa aplikasi investasi," ujarnya.

Meski begitu, mendekati akhir penutupannya terjadi penurunan yield SUN yang bahkan lebih rendah daripada kupon ORI027. Akhirnya, investor berbondong-bondong membeli ORI027, hingga penjualannya pun mencetak rekor.

PROYEKSI KUPON

Suhindarto memperkirakan ST014 akan ditawarkan dengan kupon direntang 6,41% hingga 6,80% untuk seri dengan tenor 2 tahun (ST014T2). Sementara itu, diperkirakan kupon akan direntang 6,51% hingga 6,85% untuk seri dengan tenor 4 tahun (ST014T4). 

"Asumsi saya adalah market yield existing untuk kedua tenor akan bergerak pada rentang tersebut menjelang pelaksanaan lelang," ucapnya menjelaskan.

Namun, menurutnya apabila ternyata market yield untuk kedua tenor lebih tinggi atau lebih rendah, maka kupon yang ditawarkan pada ST014 diperkirakan juga akan menyesuaikan. 

Adapun, melihat market yield yang berada pada tren penurunan pekan lalu, Suhindarto memperkirakan ada sedikit tanda untuk pembalikan. Oleh karena itu, dia meyakini bahwa pergerakan masih akan pada rentang yang telah dia prediksi untuk ST014 tersebut.

Pemerintah melalui Kemenkeu akan menawarkan SBN ritel kedua pada 2025, yakni Sukuk Tabungan (ST) seri ST014, pada 7 Maret 2025 hingga 9 April 2025 yang bertepatan dengan bulan Ramadan.

Melihat penawaran SBN ritel sebelumnya, ORI027 berhasil mencetak rekor penjualan hingga menembus Rp37,36 triliun terhitung hingga ditutupnya penawaran pada 20 Februari 2025.

Adapun ORI027 ditawarkan dengan dua tenor, yakni tenor 3 tahun ORI027T3 dengan kupon 6,65% dan tenor 6 tahun ORI027T6 dengan kupon 6,75%.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper