Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto resmi merilis Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia pada pagi ini, Senin (24/2/2025). Kepala Negara bahkan dikabarkan telah menunjuk pengurus baru untuk memimpin lembaga tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, Prabowo memilih Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan Roeslani, sebagai CEO BPI Danantara.
Rosan menggantikan Muliaman Darmansyah Hadad, yang sebelumnya dilantik Prabowo sebagai Kepala BPI Danantara pada 22 Oktober 2024. Pergantian ini santer beredar setelah pengesahan RUU BUMN menjadi UU pada 4 Februari 2025.
Dalam struktur terbaru, Muliaman ditunjuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara, sementara Ketua Dewan Pengawas dipegang Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga tergabung sebagai anggota pengawas.
Sesuai struktur dalam UU BUMN, ada dua posisi eksekutif di bawah CEO Danantara, yaitu Chief Operating Officer (COO) yang membawahi Holding Operasional dan Chief Investment Officer (CIO) yang mengendalikan Holding Investasi BUMN.
Pandu Patria Sjahrir, yang juga merupakan keponakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), dikabarkan akan menjabat sebagai CIO. Adapun, posisi COO dipercayakan kepada Doni Oskaria yang saat ini menjabat Wakil Menteri BUMN.
Di sisi lain, tidak ada nama Kaharuddin Djenod dalam struktur anyar BPI Danantara sebagaimana yang dirumorkan. Kaharuddin sebelumnya dilantik sebagai Wakil Kepala Badan BPI Danantara oleh Presiden bersama dengan Muliaman Hadad.
Sebagaimana diketahui, Kaharuddin Djenod saat ini masih merangkap jabatan sebagai Direktur Utama PT PAL Indonesia. Dia mengemban posisi itu sejak 21 April 2021.
Terkait hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan keputusan terkait perombakan direksi perusahaan pelat di sektor pertahanan harus menunggu keputusan Presiden Prabowo dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
“Biasanya, kalau untuk di industri pertahanan nanti kita koordinasi dengan Menteri Pertahanan tapi atas instruksi Bapak Presiden," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Di sisi lain, Kaharuddin menyatakan bahwa dirinya masih menunggu agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terkait perombakan susunan pengurus.
“Saya kan mengikuti aturan, kalau belum ada RUPS, masa saya kemudian mencopotkan diri sendiri," ucapnya di Kantor Danantara, November 2024.
Sebelum memimpin PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod telah malang melintang di industri galangan kapal terkemuka seperti Shin Kurushima Dockyard, Mitsui Shipyard, dan Mitsubishi Heavy Industries.
Dia kemudian mendirikan perusahaan swasta pertama di Indonesia yang fokus terhadap desain kapal pada 2005. Perusahaan tersebut kemudian berkembang menjadi salah yang terbesar di Asia Tenggara atau Asean.
Sementara itu, sejak menjabat Direktur Utama PT PAL pada 21 April 2021, dia memimpin transformasi besar di perusahaan dengan memperkenalkan digitalisasi dan implementasi strategi Industri Maritim 4.0 (IM4).
Kaharuddin memiliki latar belakang akademis di bidang transportasi laut dan artificial intelligence. Berkat beasiswa program Habibie, dia melanjutkan studi di Jepang dan meraih gelar sarjana, master, serta doktor di bidang arsitektur perkapalan dari Nagasaki Institute of Applied Science dan Hiroshima University.