Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Bidik Kontribusi Bisnis B2B Tembus 30%

Telkom Indonesia (TLKM) menyampaikan akan menumbuhkan kontribusi B2B hingga 30% ke pendapatan perseroan.
Gedung Telkom berada di Jakarta/Telkom
Gedung Telkom berada di Jakarta/Telkom

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyampaikan akan berupaya memperbesar kontribusi bisnis enterprise atau segmen business to business (B2B) hingga lebih dari 30%.

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia Veranita Yosephine menjelaskan saat ini kontribusi dari pendapatan enterprise di TLKM kurang dari 20%. Hal ini jauh lebih kecil dibandingkan perusahaan-perusahaan sejenis di beberapa negara.

“Ketika kami melakukan benchmarking dengan perusahaan-perusahaan telko luar negeri seperti di Singapura, Prancis, Australia, dan negara Eropa lainnya, mayoritas memiliki kontribusi unit enterprise lebih dari 30%,” kata Veranita, di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Dia melanjutkan, saat ini, kontribusi segmen B2B TLKM kurang dari 30%. Artinya, kata Veranita, peluang untuk berkembang dalam bisnis ini sangat besar.

“Banyak hal yang kami lakukan sekarang masih punya kesempatan untuk lebih dimaksimalkan. Jadi dalam lima tahun ke depan, kami berharap segmen enterprise TLKM menjadi key players dalam mendorong pertumbuhan pendapatan Telkom Group,” ucapnya.

Veranita menuturkan pengembangan segmen ini menjadi sangat menarik karena pasar yang tengah berkembang, tingkat adopsi yang tinggi, dan semua pihak tengah berlomba-lomba memanfaatkan platform digital.

TLKM menurutnya masih memiliki celah terkait potensi yang dapat dikembangkan di segmen B2B dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan peers mereka di tingkat global.

“Kami sangat bersemangat, sangat termotivasi, dan ingin mengajak semua pihak untuk menciptakan ekosistem luar biasa yang dapat kita bentuk bersama demi mendorong perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Sebagai informasi, hingga semester I/2025 TLKM membukukan pendapatan sebesar Rp73 triliun. Pendapatan ini turun 3,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp75,29 triliun.

Pendapatan ini dikontribusi dari telepon sebesar Rp3,07 triliun dan interkoneksi Rp4,96 triliun. Lalu data, internet, dan jasa teknologi informatika senilai Rp44,25 triliun.

Kemudian pendapatan jaringan Rp1,84 triliun, IndiHome Rp13,25 triliun, dan layanan lainnya Rp4,14 triliun.

Adapun segmen enterprise berkontribusi sekitar 13% dari total pendapatan Telkom Group yang mencapai Rp73 triliun pada pertengahan 2025. Angka ini mengalami sedikit penurunan 1,3% year on year (YoY).

Telkom menyampaikan hal itu sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang berdampak pada berkurangnya permintaan solusi enterprise.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro