Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arah Bisnis Humpuss Maritim (HUMI) usai Emiten Tommy Soeharto (HITS) Bersiap Go Private

PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) akan menjadi tulang punggung bisnis Grup Humpuss setelah PT Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) berencana go private.
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto./Bisnis-Istimewa
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto./Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan milik Tommy Soeharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) akan menopang kegiatan usaha utama Grup Humpuss, menyusul rencana go private PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS).

Saham HITS saat ini dimiliki oleh PT Humpuss sebesar 45,52%. Lalu, PT Menara Cakra Buana menggenggam 32,83% porsi saham. Tommy Soeharto menggenggam 10,40% porsi saham. Kemudian, masyarakat publik memiliki porsi saham 11,24% di HITS.

HITS sendiri memiliki tiga anak usaha, PT LIS Internasional (LISI) dengan 99,99% kepemilikan saham, kemudian HUMI dengan kepemilikan 76,50%, dan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) dengan 99,90% kepemilikan saham. 

Koordinator pelaksana go private dan delisting HITS, Irsyad Alim Chaidir menjelaskan arah bisnis dan target-target HUMI usai menjadi tulang punggung kegiatan usaha utama Grup Humpuss.

"HUMI ke depan akan mencoba untuk tumbuh. Per hari ini, kami sudah ada penandatanganan untuk pembangunan kapal SBHP [Self-Propelled Berge/kapal tongkang] di PT Humpuss Transportasi Curah (HTC). Kami akan membangun dua kapal baru," ujar Irsyad kepada Bisnis di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Pengadaan dua kapal baru tersebut dilakukan oleh PT GTS Internasional Tbk. (GTSI), anak usaha HUMI. Melalui anak usaha HUMI lainnya, PT MCS Internasional (MCSI) dan PT Hutama Maritim (ETSI) akan fokus pada pengembangan bisnis di sektor pendidikan. 

HUMI melalui jaringan anak usahanya, juga bersiap melakukan ekspansi menjangkau pasar global.

"Lalu untuk yang PT PCS Internasional (PCSI), kami mencoba pasar baru yaitu pasar luar negeri. Di GTSI kami juga coba pasar luar negeri, lewat unit usaha GTSI, GTS Energy Trading PTE LTD (GET). Ini kami akan coba tembus pasar luar negeri," kata Irsyad.

Dengan rencana bisnis terebut, perusahaan menargetkan sampai akhir tahun nanti akan ada pertumbuhan pendapatan, juga dari sisi perkembangan aset, laba bersih hingga skala perusahaan.

"Atas arahan dari Dirut PT Humpuss, meminta semuanya ditarget tumbuh 20%. Jadi kita satu tonggak. Grup Humpuss, kami targetkan tumbuh 20% [pendapatan]," ujarnya.

Irsyad menuturkan target pertumbuhan tersebut akan tergantung dari realisasi penambahan jumlah kapal. Menurutnya, pengadaan kapal ini akan membeberikan beban pengeluaran di awal. Namun, pun jika ada deviasi target pertumbuhan menurutnya angkanya tidak akan signifikan.

Sebelumnya, manajemen HITS membeberkan alasan go private dan delisting sahamnya. Pertama, terdapat perubahan strategi bisnis dalam grup perusahaan sehingga kegiatan usaha utama grup perusahaan sebagian besar akan ditopang oleh PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI).

"Oleh karenanya, perseroan tidak lagi memerlukan pendanaan [capital raising] dari pasar modal dan belum memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana tersebut di masa depan," tulis Manajemen HITS di keterbukaan informasi pada Kamis (10/4/2025). 

Kedua, perseroan ingin lebih fokus pada pengelolaan portofolio investasi dan aset tanpa tekanan volatilitas harga saham atau publik. 

Ketiga, perseroan bermaksud untuk lebih memiliki fleksibilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya, termasuk dalam upaya untuk melakukan efisiensi, melakukan pengembangan bisnis, serta restrukturisasi usaha. 

Keempat, mengingat dan dengan mempertimbangkan cash flow yang dimiliki, perseroan tidak lagi dapat memberikan dividen kepada pemegang sahamnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro