Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Nasib Harga Kripto Bitcoin Cs Usai Tertekan Tarif Trump

Harga aset kripto seperti Bitcoin tertekan seiring dengan kebijakan tarif dagang Presiden AS Donald Trump.
Gambar Presiden Terpilih AS Donald Trump memegang token Bitcoin di Hong Kong pada Kamis (5/12/2024), menandai harga aset kripto itu yang menyentuh US$100.000. / Bloomberg-Justin Chin
Gambar Presiden Terpilih AS Donald Trump memegang token Bitcoin di Hong Kong pada Kamis (5/12/2024), menandai harga aset kripto itu yang menyentuh US$100.000. / Bloomberg-Justin Chin

Bisnis.com, JAKARTA – Harga aset kripto seperti Bitcoin tertekan seiring dengan kebijakan tarif dagang Presiden AS Donald Trump. Bagaimana kemudian nasib harga kripto ke depan?

Berdasarkan data CoinMarketCap, harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar mencatatkan pelemahan dalam sebulan perdagangan terakhir. Harga Bitcoin misalnya turun 4,95% dalam sebulan ke level US$97.000 per koin pada perdagangan hari ini, Kamis (20/2/2025).

Kemudian, harga Ethereum turun 15,66% dalam sebulan ke level US$2.731 per koin. Lalu, harga XRP turun 12,08% dalam sebulan ke level US$2,69 per koin. 

Harga kripto memang sempat melonjak pada awal tahun ini. Harga Bitcoin misalnya sempat menyentuh level US$100.000 per koin pada bulan lalu, jelang pelantikan Trump jadi Presiden AS. Trump dikabarkan akan mengeluarkan perintah eksekutif yang menjadikan aset kripto sebagai salah satu prioritasnya.

Namun, pada awal bulan ini harga Bitcoin kembali ke level sekitaran US$90.000 seiring dengan kebijakan perang dagang Trump.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan pasar kripto masih dalam tekanan setelah Bitcoin gagal mempertahankan level US$95.000. Total kapitalisasi pasar turun 5% dalam sepekan terakhir, mencapai US$3,19 triliun.

Kondisi ekonomi global seperti penerapan tarif oleh Donald Trump dan peluncuran model DeepSeek dari China juga telah memperburuk fluktuasi di pasar kripto.

Inflasi AS yang lebih tinggi dari ekspektasi dan sikap hawkish The Fed juga menjadi faktor utama yang membebani sentimen investor.

Selain itu, aliran keluar dari ETF Bitcoin Spot juga meningkat signifikan. Dalam sepekan terakhir, outflow mencapai US$581,2 juta, menghentikan tren arus masuk yang sebelumnya positif.

Dalam empat hari terakhir, ETF Bitcoin mengalami outflow sebesar US$680 juta, menandakan aksi profit-taking dan pengurangan eksposur terhadap aset berisiko.

Ethereum juga mencatatkan outflow sebesar US$26,3 juta, mengindikasikan investor mulai mengurangi kepemilikan altcoins.

Dari sisi on-chain, sebanyak 277.240 dompet Bitcoin aktif keluar dari pasar, menunjukkan berkurangnya aktivitas investor ritel akibat ketidakpastian makroekonomi.

Fyqieh mengatakan penundaan tarif timbal balik AS oleh Trump yang awalnya dijadwalkan pekan ini juga gagal mendorong optimisme pasar. Investor tetap khawatir bahwa kebijakan tarif Trump akan diterapkan pada kuartal II/2025, yang berpotensi memperburuk sentimen global.

“Pasar kripto sempat optimis pasca kemenangan Trump dengan harapan kebijakan ekonomi yang lebih longgar dan regulasi kripto yang lebih ramah. Namun, sentimen tersebut kini berubah negatif akibat meningkatnya arus keluar dari pasar,” katanya dalam keterangan tertulis pada Kamis (20/2/2025).

Ke depan, menurutnya, selama Bitcoin masih bertahan di atas US$95.000, tren bullish jangka panjang tetap terjaga. Adapun, jika Bitcoin menembus support US$94.000, kemungkinan harga akan turun lebih dalam ke level psikologis US$90.000.

Namun, apabila harga berhasil pulih dan menembus batas atas konsolidasi di US$100.000, pemulihan bisa berlanjut hingga menguji kembali level tertinggi sebelumnya di US$106.012 per koin.

Sebelumnya, pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai dalam transaksi aset kripto pasca Trump dilantik jadi Presiden AS, memang terjadi fluktuasi luar biasa aset kripto.

Jebloknya kripto juga didorong oleh penunjukan Elon Musk sebagai staf pemerintah khusus Trump. Pasar dinilai kecewa, karena saat kampanye Pilpres AS sampai Trump terpilih, aset kripto terdorong oleh Elon Musk.

"Akan tetapi pasca dilantik dan pemerintahan terbentuk, di situlah aset kripto kehilangan arah tujuan. Yang jadi pendorong utama [Elon Musk] masuk pemerintahan. Pasar kecewa, sebab pasar tidak boleh diintervensi pemerintah," ujar Ibrahim dalam keterangannya.

Aset kripto pun diproyeksikan masih akan berfluktuasi, kendati pekan ini Bitcoin bisa mencapai level support US$93.532 per koin. "Kalau mengalami kenaikan, paling di level US$99.071 per koin," kata Ibrahim.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper