Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada hari ini, Kamis (20/2/2025). Sejumlah saham seperti BBRI, AADI, hingga PTRO turun ke zona merah sore ini.
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG ditutup pada level 6.788,04 atau turun 0,10%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.755-6.836.
Tercatat, 245 saham menguat, 337 saham melemah, dan 207 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau turun ke posisi Rp11.732 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi salah satu saham yang turun ke zona merah sore ini. Saham BBRI melemah 2,74% ke level Rp3.190 per saham.
Saham lain yang juga melemah sore ini adalah saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI). Saham AADI melemah 5,26% ke level Rp7.650 per saham hari ini.
Selanjutnya adalah saham PTRO yang juga melemah 3,14% ke level Rp3.700 per saham. Pelemahan juga terjadi pada saham BBNI yang turun 1,33% ke level Rp4.460 per saham.
Saham lain yang juga melemah adalah saham TPIA yang turun 2,5% ke level Rp7.800, saham PANI melemah 4,27% ke level Rp12.325, dan saham ADRO yang turun 2,22% ke level Rp2.200 per saham.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan indeks IHSG dan Bursa saham regional Asia melemah seiring sikap pelaku pasar yang merespons notulen risalah The Fed Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian perdamaian Rusia dan Ukraina.
Risalah The Fed menyebut Bank Sentral AS ini akan bersiap mempertahankan suku bunga di tengah inflasi yang tinggi dan ketidakpastian kebijakan ekonomi.
Keputusan The Fed tersebut mencermati dinamika atas kebijakan dari Presiden AS Donald Trump, karena kebijakan tarif berpotensi akan mendorong inflasi dan juga gejolak perekonomian global. Hal ini memberikan dasar The Fed untuk menahan suku bunga hingga inflasi terlihat membaik.
Dengan gambaran tersebut, pasar mempunyai gambaran bahwa The Fed berpotensi menahan suku bunga acuan lebih lama lagi. Hal ini akan berefek pada prospek suku bunga bank-bank sentral dunia.
Perhatian pasar lainnya kondisi harapan perdamaian Rusia-Ukraina yang juga menjadi perhatian Presiden AS Donald Trump. Pasar khawatir rencana misi perdamaian ini gagal.
Sebelumnya Donald Trump mengecam Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai diktator dan memperingatkan Ukraina harus bergerak cepat untuk mengamankan perdamaian atau berisiko kehilangan negaranya. Hal ini akan memperdalam perseteruan antara kedua pemimpin tersebut yang telah membuat khawatir para pejabat Eropa.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.