Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan pada perdagangan hari ini, Rabu (19/2/2024), tetapi bergerak ke zona merah sesaat setelah pembukaan. Saham-saham seperti BBCA, BMRI, hingga AMMN turun ke zona merah pagi ini saat pasar menantikan pengumuman BI Rate.
Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 6.873,55, tetapi melesat ke zona merah setelahnya. IHSG sempat bergerak di rentang 6.856-6.886 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 195 saham menguat, 87 saham melemah, dan 229 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau bergerak ke level Rp11.853 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan, yakni senilai Rp55,3 miliar pagi ini. Saham BBCA turun 1,08% ke level Rp9.200 pagi ini.
Saham lain yang juga melemah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang turun 1,83% ke level Rp5.350 per saham. Sebanyak 6,6 juta saham BMRI diperdagangkan hari ini dengan nilai Rp35,6 miliar.
Selain itu, pelemahan juga terjadi pada saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN). Saham AMMN melemah 2,04% ke level Rp7.200 per saham pagi ini.
Baca Juga
Saham-saham lain yang juga melemah pagi ini adalah saham BBNI yang turun 2,11% ke level Rp4.650 per saham, serta saham BBRI yang turun 0,48% ke level Rp4.130 per saham.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan dari global, sentimen datang dengan investor yang menunggu adanya pidato dari Presiden AS, Donald Trump dan data Building Permit dan Housing Starts yang sama-sama direncanakan pada Rabu (19/2/2025).
Pidato Donald Trump diperkirakan akan berbicara seputar isu geopolitik antara AS dan Rusia. Selain itu, Wall Street juga merespons positif Donald Trump yang berencana untuk merealisasikan janji kampanyenya dengan menghapuskan pajak penghasilan atas pendapatan jaminan sosial.
Penghapusan ini akan menguntungkan masyarakat berpenghasilan tinggi, meskipun hal ini akan mengurangi pendapatan AS serta berpotensi meningkatkan utang AS. Di sisi lain, Building Permit dan Housing Starts di Januari diperkirakan akan sama-sama mengalami penurunan dari rilis data sebelumnya.
Sementara itu, dari dalam negeri Bank Indonesia akan mengadakan RDG BI pada hari ini (19/2/2025). BI diperkirakan akan menahan suku bunga tetap di level 5,75%, begitu juga dengan tingkat fasilitas simpanan dan suku bunga fasilitas kredit yang sama-sama ditahan di level 5,00% dan 6,50%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.