Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Diproyeksi Masih Sulit Kembali Tembus US$100.000 per Koin

Harga aset kripto terbesar di dunia, Bitcoin diproyeksikan masih sulit bangkit dan tetap berada di level di bawah US$100.000 per koin.
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Harga aset kripto terbesar di dunia, Bitcoin diproyeksikan masih sulit bangkit dan tetap berada di level di bawah US$100.000 per koin dalam sepekan perdagangan ini. Kondisi ini didorong oleh sejumlah faktor, terutama kebijakan Presiden AS Donald Trump.

Berdasarkan data CoinMarketCap, harga Bitcoin masih melemah 0,37% dalam 24 jam terakhir ke level US$96.840 per koin hari ini, Senin (10/2/2025). Begitu juga aset kripto lainnya seperti Ethereum yang turun 1,14%, Solana turun 1,18%, dan XRP turun 3,44%.

Harga kripto memang sempat melonjak pada awal tahun ini, hingga menyentuh level US$100.000 per koin jelang pelantikan Trump jadi Presiden AS bulan lalu. Trump dikabarkan akan mengeluarkan perintah eksekutif yang menjadikan aset kripto sebagai salah satu prioritasnya.

Namun, pada awal bulan ini harga Bitcoin kembali ke level sekitaran US$90.000 seiring dengan kebijakan perang dagang Trump.

Pasar kripto pun mengalami gejolak dan terjadi likuidasi besar-besaran hingga lebih dari Rp34 triliun dalam sehari pada 3 Februari 2025.  

Kondisi ekonomi global seperti penerapan tarif oleh Donald Trump dan peluncuran model DeepSeek dari China juga telah memperburuk fluktuasi di pasar kripto. 

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai dalam transaksi aset kripto pasca Trump dilantik jadi Presiden AS, terjadi fluktuasi luar biasa aset kripto. 

Jebloknya kripto juga didorong oleh penunjukan Elon Musk sebagai staf pemerintah khusus Trump. Pasar dinilai kecewa, karena saat kampanye Pilpres AS sampai Trump terpilih, aset kripto terdorong oleh Elon Musk.

"Akan tetapi pasca dilantik dan pemerintahan terbentuk, di situlah aset kripto kehilangan arah tujuan. Yang jadi pendorong utama [Elon Musk] masuk pemerintahan. Pasar kecewa, sebab pasar tidak boleh diintervensi pemerintah," ujar Ibrahim dalam keterangannya pada Senin (10/2/2025).

Aset kripto pun diproyeksikan masih akan berfluktuasi, di mana pekan ini Bitcoin bisa mencapai level support US$93.532 per koin. "Kalau mengalami kenaikan, paling di level US$99.071 per koin," kata Ibrahim.

Sebelumnya, Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menilai di tengah terkoreksinya aset kripto seperti Bitcoin, terbentuk pola "cup and handle" atau sinyal bullish. Pola ini menunjukkan bahwa pasar saat ini tengah berada dalam fase konsolidasi sebelum memasuki reli lanjutan.

Menurutnya, dalam kondisi koreksi seperti saat ini, pasar belum kehilangan momentumnya.

“Banyak yang khawatir bull run telah berakhir, tetapi pola ini justru menunjukkan potensi kelanjutan tren naik. Fase konsolidasi ini penting untuk membangun fondasi yang lebih kuat sebelum Bitcoin kembali menembus rekor tertinggi baru,” kata Fyqieh dalam keterangan tertulis. 

Di sisi lain, kebijakan pemerintah AS terhadap Bitcoin masih menjadi faktor yang berpotensi memengaruhi harga. Spekulasi tentang kemungkinan Bitcoin dijadikan aset cadangan strategis oleh AS sempat mendorong harga ke level tertinggi US$109.312 pada Januari 2025 lalu.

Namun, pernyataan terbaru dari David Sacks, AI dan Crypto Czar AS meredam optimisme pasar dengan menegaskan bahwa proses menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan strategis AS tidak akan berlangsung dalam waktu dekat.

Selain itu, arus masuk ke ETF BTC-spot AS juga mengalami perlambatan. Data dari Farside Investors menunjukkan bahwa total arus masuk bersih pada 5 Februari hanya sebesar US$22 juta, mencerminkan sikap hati-hati para investor terhadap pergerakan pasar Bitcoin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper