Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TBS Energi (TOBA) Rampungkan Divestasi Aset PLTU Terakhir

PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) resmi merampungkan divestasi aset PLTU terakhirnya dengan melepas seluruh kepemilikan saham di PT Gorontalo Listrik Perdana.
PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menggelar rapat umum pemegang saham dan luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (14/11/2024)./Bisnis-Abdullah Azzam
PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menggelar rapat umum pemegang saham dan luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (14/11/2024)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) resmi merampungkan divestasi aset pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) terakhirnya dengan melepas seluruh kepemilikan saham di PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP). 

Direktur TOBA Alvin Firman Sunanda, dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), menyampaikan bahwa perseroan telah menjual seluruh kepemilikan saham di GLP yang mencapai 80% kepada PT Kalibiru Sulawesi Abadi (KSA). 

“Transaksi GLP telah selesai dilaksanakan berdasarkan penandatanganan akta pengambilalihan saham tertanggal 16 Mei 2025 oleh perseroan selaku penjual dan KSA selaku pembeli,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (17/5/2025). 

Sementara itu, dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, manajemen TOBA menyatakan bahwa penyelesaian divestasi GLP menjadi penanda tuntasnya pelepasan seluruh kepemilikan aset PLTU milik perseroan.

Emiten terafiliasi Luhut Binsar Pandjaitan ini sebelumnya juga telah melepas 90% saham di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) kepada KSA pada 5 Maret 2025.

PLTU GLP yang berlokasi di Gorontalo tercatat memiliki kapasitas 2x50 megawatt (MW), sementara PLTU MCL di Minahasa Utara juga memiliki kapasitas serupa.

Dengan rampungnya kedua divestasi tersebut, manajemen menyatakan bahwa TOBA telah melepas total kapasitas pembangkit sebesar 200 MW dari portofolionya.

“Langkah ini diproyeksikan mengurangi emisi karbon TBS lebih dari 80% atau sekitar 1,3 juta ton setara CO2 [tCO2e] per tahun,” demikian pernyataan resmi TOBA.

Adapun proyeksi itu dihitung berdasarkan metodologi protokol GHG (greenhouse gas) dan telah melalui tahap pre-assurance oleh auditor eksternal independen.

Manajemen TOBA juga menyatakan bahwa langkah tersebut akan semakin memperkuat fokus perseroan dalam mempercepat transformasi portofolio bisnis ke sektor pengolahan limbah, kendaraan listrik, dan energi terbarukan.

 

____________________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper