Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyampaikan dua direkturnya mengajukan pengunduran diri pada Selasa (7/1/2025), menyusul pengunduran diri Presiden Direktur EXCL Dian Siswarini. Kedua direktur tersebut adalah Rico Usthavia Frans dan I Gede Darmayusa.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary XL Axiata Ranty Astari Rachman mengatakan pada 7 Januari 2025 perseroan telah menerima surat pengunduran diri Rico Usthavia Frans dan I Gede Darmayusa selaku direktur perseroan, dengan alasan pribadi.
"Pengunduran diri Bapak Rico Usthavia Frans akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham perseroan terdekat," tulis Ranty, Rabu (8/1/2025).
Sementara itu, pengunduran diri Gede Darmayusa selaku direktur akan efektif saat aksi korporasi merger EXCL dinyatakan efektif.
Selanjutnya, kata Ranty, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham EXCL terdekat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengunduran diri Rico dan Gede ini menyusul pengunduran diri yang dilakukan Direktur EXCL sebelumnya, Abhijit Navalekar dan Presiden Direktur EXCL Dian Siswarini.
Baca Juga
Pengunduran diri direktur-direktur XL Axiata ini dilakukan menjelang merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).
Dian sebelumnya menuturkan pengunduran diri ini dilakukan tanpa paksaan dari siapapun. Dian mengatakan waktu 10 tahun menjadi CEO XL Axiata memang melelahkan.
Dian berharap, ke depan ada CEO baru yang lebih progresif dan dengan energi baru yang bisa membawa EXCL ke kesuksesan yang lebih tinggi lagi.
"Pak Vivek [Sood, CEO Axiata] enggak minta saya turun. Ini [pengunduran diri] alasan pribadi," kata Dian dalam konferensi pers Merger XL Smartfren, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Menurut Dian, dirinya masih akan tetap berada di EXCL sampai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dilakukan. Dia memastikan dirinya masih akan berada di EXCL selama beberapa bulan ke depan.
"Sampai kapan saya di sini? Saya sudah diminta sampai merger bisa terjadi. Jadi beberapa bulan ke depan saya masih di sini, tidak ada perubahan sampai nanti dirilis di RUPS," ucapnya.
Adapun berdasarkan jadwal merger EXCL-FREN, EXCL menjadwalkan RUPS pada 21 Maret 2025. RUPS tersebut akan membahas persetujuan rancangan penggabungan usaha, akta penggabungan usaha, perubahan anggaran dasar XL, serta perubahan susunan direksi dan dewan komisaris dari hasil penggabungan usaha.