Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Jurus Bos Baru Telkom (TLKM) Genjot Kinerja & Pendapatan Perseroan

Direktur Utama Telkom (TLKM) Dian Siswarini membeberkan strategi untuk menaikkan pendapatan TLKM.
Direktur Utama Telkom Dian Siswarini beserta jajaran direksi Telkom pada acara Executive Media Gathering, di Jakarta, pada Selasa (17/6).
Direktur Utama Telkom Dian Siswarini beserta jajaran direksi Telkom pada acara Executive Media Gathering, di Jakarta, pada Selasa (17/6).

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyampaikan akan menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan pendapatan perseroan.

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan saat ini pendapatan TLKM sebanyak 70% masih disumbang oleh PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel.

“Jadi fokusnya yang pertama adalah untuk Telkomsel, yang akan dilakukan untuk ini adalah bagaimana kami bisa mengutilisasi teknologi seperti Customer Value Management sehingga kami bisa menaikkan Average Revenue per User [ARPU],” kata Dian di DPR, Rabu (3/7/2025).

Menurut Dian, untuk menaikkan ARPU ini, diperlukan satu strategi yang baik untuk segmentasi. Dia juga menyebut masukan dari anggota DPR mengenai segmentasi yang baik diiringi dengan strategi branding yang baik agar TLKM dapat mengarahkan semua kebutuhan dari setiap segmen.

“Bukan saja dari segmen yang high end, tetapi juga kami bisa menuju segmen youth atau segmen blue collar, bahkan segmen yang barangkali sekarang itu kemampuan mereka untuk membayar itu sedikit,” ucap Dian.

Dian juga menjelaskan menaikkan pendapatan TLKM saat ini tidak cukup hanya dari Telkomsel. Menurutnya, manajemen TLKM juga akan melihat anak usaha yang lain, agar kontribusi pendapatannya terhadap TLKM itu bisa lebih signifikan.

Sebelumnya, Dian bersama manajemen baru TLKM diketahui tengah melakukan evaluasi terhadap anak-anak usaha dan portofolio TLKM. Menurutnya, Telkom akan melakukan streamlining atau mengoptimalkan anak perusahaan dan portofolio grup.

“Kami akan melakukan streamlining portofolio grup. Jadi saat ini kami sedang mengevaluasi anak perusahaan atau cucu perusahaan mana saja dalam lima tahun terakhir yang tidak memberikan kontribusi, dalam masa penurunan, tidak memberikan value,” tutur Dian.

Selain merampingkan anak usaha, TLKM juga akan melakukan merger atau penggabungan usaha anak-anak usahanya.

Dia mencontohkan, anak usaha TLKM di bidang properti misalnya, akan digabungkan dengan anak perusahaan dari BUMN lain.

“Jadi yang mungkin sekarang adalah perusahaan properti bisa digabung dengan properti dari anak perusahaan BUMN yang lain,” tuturnya.

Sebagai informasi, emiten telco pelat merah ini mencetak laba bersih sebesar Rp5,81 triliun. Laba bersih ini terkikis 4,01% secara tahunan, dari Rp6,5 triliun dibandingkan periode yang sama 2024.

Sementara itu, pendapatan TLKM juga tercatat turun 2,11% menjadi Rp36,6 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2025. Sebelumnya, pada kuartal I/2024 TLKM tercatat mencetak pendapatan sebesar Rp37,42 triliun.

Dalam info memonya, TLKM menjelaskan pendapatan seluler, rata-rata pendapatan per pengguna atau average revenue per user (ARPU), dan jumlah pelanggan mengalami penurunan, sejalan dengan tren musiman di kuartal I dan kondisi pasar konsumen yang menantang.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper