Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Awal Pekan Dibuka Menguat ke Rp16.189, Dolar AS Loyo

Rupiah dibuka menguat 0,05% ke posisi Rp16.189 hari ini, Senin (6/1/2025). Pada saat yang sama, indeks dolar melemah 0,06% ke posisi 108,88.
Rupiah dibuka menguat 0,05% ke posisi Rp16.189 hari ini, Senin (6/1/2025). Pada saat yang sama, indeks dolar melemah 0,06% ke posisi 108,88. Bisnis/Suselo Jati
Rupiah dibuka menguat 0,05% ke posisi Rp16.189 hari ini, Senin (6/1/2025). Pada saat yang sama, indeks dolar melemah 0,06% ke posisi 108,88. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka menguat tipis 0,05% ke posisi Rp16.189 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (6/1/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,05% atau 8 poin ke posisi Rp16.189 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar melemah 0,06% ke posisi 108,88.

Sementara itu, sejumlah mata uang di Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong dan dolar Singapura masing-masing dibuka menguat 0,02% dan 0,06%.

Penguatan lainnya turut terjadi pada dolar Taiwan dan won Korea Selatan masing-masing sebesar 0,09% dan 0,07%.

Di sisi lain, yen Jepang dan peso Filipina mengalami pelemahan masing-masing 0,22% dan 0,06%. Selanjutnya, rupee India, yuan China dan ringgit Malaysia turut mencatatkan pelemahan masing-masing 0,02%, 0,07% dan 0,04%.

Seperti diketahui, pasar belakangan bersikap hati-hati menjelang pelantikan presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari.

Pasar tengah mencermati ketidakpastian mengenai rencana tarif impor yang tinggi, pemotongan pajak, dan pembatasan imigrasi.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan indeks dolar AS bakal kembali menguat sepanjang tahun ini.

Greenback mampu menembus level tertinggi lebih dari 2 tahun di angka 109,54 pada perdangan akhir pekan lalu.

Ibrahim mengatakan, penguatan indeks dolar AS itu didorong oleh arah kebijakan proteksionisme presiden AS terpilih Donald Trump. Malahan, Ibrahim memproyeksikan indeks dolar AS bakal menguat ke level 114 pada tahun ini.

 “Dan indeks dolar AS 114 itu pernah terjadi juga di tahun-tahun sebelumnya, bahkan di 114,8, artinya apa? Bahwa kebijakan-kebijakan Trump ini yang kemungkinan akan membuat indeks dolar AS terus mengalami penguatan,” kata Ibrahim kepada wartawan, Minggu (5/1/2025).

Di sisi lain, kata Ibrahim, harga emas bakal cenderung terkoreksi seiring dengan penguatan indeks dolar AS bersamaan dengan arah kebijakan perekonomian dan perdagangan Donald Trump mendatang.

Apalagi, kata dia, arah penurunan suku bunga dari The Fed tidak sesuai dengan ekpektasi pasar tahun ini. Awalnya, The Fed diperkirakan bakal menurunkan suku bunga sebanyak 4 kali yang belakangan diproyeksikan hanya 2 kali.

Selain itu, Trump turut berencana untuk menerapkan sanksi berupa denda kepada sejumlah negara yang bergabung ke dalam aliansi BRICS.

“Ini yang sebenarnya membuat indeks dolar kemungkinan akan kembali ke 109.50 level tertinggi di Januari, walaupun ekpektasi saya tahun 2025 kemungkinan akan menuju level tertingginya di 114,” kata dia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper