Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah di Rp16.157 per Dolar AS Jelang Pidato Kenegaraan Prabowo

Rupiah dibuka melemah ke Rp16.157 per dolar AS jelang pidato kenegaraan Prabowo.
Karyawan menghitung uang dolar AS di Jakarta, Selasa (1/7/2025). Bisnis/Abdurachman
Karyawan menghitung uang dolar AS di Jakarta, Selasa (1/7/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini, Kamis (14/8/2025), jelang pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI.

Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.06 WIB, rupiah dibuka melemah 0,26% ke posisi Rp16.157 per dolar AS. Sedangkan, indeks dolar AS melemah 0,15% ke posisi 98,10.

Mata uang negara Asia yang juga dibuka melemah terhadap dolar AS antara lain adalah dolar Hongkong yang turun 0,12%, dolar Taiwan kontraksi 0,18%, peso Philipina melemah 0,40%, rupee India melemah 0,14%, dan ringgit Malaysia turun 0,19%.

Sebaliknya, mata uang negara Asia yang dibuka menguat terhadap dolar AS adalah yen Jepang yang menguat 0,30%, dolar Singapura naik 0,05%, won Korea Selatan menguat 0,03%, yuan China menguat 0,01%, dan baht Thailand menguat 0,18% terhadap dolar AS.

Hari ini, Presiden Prabowo Subianto akan membaca pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD RI. Setelahnya, Prabowo akan membacakan Nota Keuangan dan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2026.

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi mengatakan target-target pemerintah yang dipasang di dalam RUU APBN 2026 akan menjadi perhatian investor dan akan menjadi stimulus yang menggerakkan rupiah.

"Ini yang sedang ditunggu pasar, apa saja yang akan dibahas di dalam pidato tersebut. Dan ini kemungkinan besar akan membuat pasar lebih optimis dengan perkembangan kondisi ekonomi di Indonesia," kata Ibrahim, Kamis (14/8/2025).

Optimisme pasar tersebut mendorong rupiah melanjutkan penguatan. Pada perdagangan terakhir, rupiah ditutup menguat ke level Rp16.133 per dolar AS.

Dia meprediksi dalam perdagangan hari ini rupiah akan bergerak fluktuatif dan ditutup menguat di rentang Rp16.060 hingga Rp16.120 per dolar AS.

Selain sentimen Nota Keuangan, menurutnya, data pertumbuhan PDB Indonesia pada semester I/2025 lalu yang telah melampaui ekspektasi juga mendorong optimisme pasar terhadap prospek ekonomi ke depan.

Sementara itu, dari faktor eksternal pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh keputusan penetapan suku bunga The Fed yang diprediksi akan turun.

"Data inflasi AS yang terbaru ini terus mengalami penguatan. Ini mengindikasikan bahwa Bank Sentral AS kemungkinan besar dalam pertemuan kebijakan moneter di September akan menurunkan suku bunga," kata Ibrahim.

Faktor eksternal lain adalah perkembangan konflik geopolitik. Donald Trump, katanya, akan membuat pertemuan dengan Putin untuk membahas kelanjutan konflik Rusia-Ukraina. Kondisi ini akan membuat konflik sedikit mereda sehingga memberikan rasa aman di pasar. 

"Ini membuat pasar indeks harga saham gabungan (IHSG) baik di AS, Eropa, Asia ini juga akan terus membaik. Bahkan, semua mata uang yang melawan dolar AS ini juga mengalami penguatan," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro