Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cek Prospek Aset Kripto 2025, Bitcoin Bisa Tembus US$200.000?

Bitcoin telah melonjak lebih dari 120% dan mencapai ‘tonggak sejarah’ dengan menyentuh nilai sebesar US$100.000.
Pejalan kaki melintasi poster logo Bitcoin di Hongkong, Selasa (12/11/2024). / Bloomberg-Paul Yeung
Pejalan kaki melintasi poster logo Bitcoin di Hongkong, Selasa (12/11/2024). / Bloomberg-Paul Yeung

Bisnis.comJAKARTA - Bitcoin telah melonjak lebih dari 120% dan mencapai ‘tonggak sejarah’ dengan menyentuh nilai sebesar US$100.000. Lantas, bagaimana prospek mata uang digital tahun ini pada 2025 jika melihat dari sisi global?

Kenaikan mata uang kripto dapat dikaitkan dengan beberapa faktor positif, seperti perekonomian global, kebijakan negara-negara, hingga adopsi yang meluas. Mata uang digital ini juga diperkirakan akan melanjutkan tren bullish pada 2025. 

Contohnya, Tom Lee dari Fundstart Global Advisors memperkirakan bahwa Bitcoin dapat mencapai US$250.000 pada 2025. Standard Chartered juga memproyeksikan harga akan mencapai US$200.000 pada 2025. 

"Kami tetap yakin US$100.000 bukanlah tonggak akhir. Kami memperkirakan Bitcoin akan mencapai titik tertinggi siklus US$200.000 pada akhir tahun 2025," jelas analis di perusahaan pialang Bernstein. 

Lantas, apa saja faktor-faktor yang kemudian mendorong prospek meningkatnya mata uang Bitcoin dari sisi Global?

1.Kondisi Makroekonomi Global

Kondisi makroekonomi Global dapat mendukung Bitcoin. Seperti melemahnya pasar obligasi China dan analis yang memprediksi bank sentral di seluruh dunia mungkin kembali melonggarkan kebijakan moneter. 

Mata uang kripto umumnya cenderung bergerak dalam tren naik selama siklus pelonggaran moneter bank sentral. Minat investor terhadap aset berisiko juga biasanya tumbuh dalam lingkungan peningkatan likuidasi dan perluasan pasokan uang. 

Dengan bank sentral utama dunia yang diperkirakan akan terus memangkas suku bunga pada 2025, sentimen risiko yang berlaku kemungkinan akan mendukung keuntungan lebih lanjut untuk Bitcoin.

2. Kebijakan Negara-Negara terhadap Bitcoin

Kebijakan pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump dapat terus memberikan angin segar bagi mata uang kripto pada 2025. Pasalnya, dia sempat berjanji untuk menerapkan kebijakan yang ramah terhadap Kripto, dan menjadikan AS sebagai “ibu kota Kripto di planet ini”. 

Contohnya saja, pada Juli 2024, Presiden terpilih tersebut mengatakan bahwa kepemilikan Bitcoin akan menciptakan "aset nasional permanen yang menguntungkan semua warga Amerika." Kemudian, pada Desember 2024, Trump menegaskan kembali rencananya untuk mengadopsi Bitcoin sebagai cadangan strategi AS. 

Di lain sisi, Trump juga mengumumkan rencana untuk mencalonkan mantan komisaris SEC yang pro-kripto, Paul Atkins, sebagai Ketua SEC berikutnya. Usai dia mengumumkan rencana tersebut, Bitcoin melampaui ambang psikologis US$100.000 pada awal Desember 2024.

Tak hanya AS, negara-negara lain juga terlibat dengan Bitcoin.  El Salvador kini memiliki lebih dari 6.000 BTC, sedangkan Hong Kong mempertimbangkan untuk menambahkan Bitcoin ke dalam cadangan resmi kota tersebut. Selain itu, Inisiatif baru di Swiss mendorong Bank Nasional Swiss untuk menyimpan sebagian cadangannya dalam bentuk Bitcoin dan emas.

3. Adopsi yang Meluas

Jumlah alamat dompet on-chain yang menyimpan setidaknya US$100 atau US$1.000 dalam bentuk Bitcoin melonjak ke level tertinggi, menunjukkan percepatan adopsi di kalangan pengguna ritel seiring dengan meningkatnya permintaan institusional.

Institusi yang sebelumnya berhati-hati dalam ekosistem Bitcoin, kini juga semakin berani. ETF (Exchange-Traded Fund) Bitcoin yang diperdagangkan di AS lebih dari dua kali lipat kepemilikan gabungannya dalam setahun terakhir, dari 650.000 BTC menjadi 1.250.000 BTC

Adapun, Tether, raksasa stablecoin, melakukan pembelian Bitcoin terbesar sejak awal 2024 dengan menambahkan lebih dari 7.600 BTC ke cadangannya. Sementara itu, MicroStrategy kembali membeli 2.138 BTC, memperkuat statusnya sebagai pemimpin korporat di sektor Bitcoin.

4. Adanya Inovasi Baru

Kemudian, seiring dengan perkembangan lanskap keuangan, perusahaan berlomba-lomba mengembangkan produk yang memanfaatkan peran bitcoin yang terus berkembang dalam keuangan global. 

NYDIG, anak perusahaan Stone Ridge, meniru strategi Berkshire Hathaway dengan berupaya menggunakan "float", dana yang disimpan sebagai cadangan, mirip dengan premi asuransi,  sebagai sumber pembiayaan untuk pinjaman yang didukung bitcoin.

Tak hanya itu, E-Trade milik Morgan Stanley tengah bersiap untuk meluncurkan perdagangan bitcoin langsung di platformnya. Hal ini menandai perubahan signifikan bagi pialang tradisional, yang bertujuan untuk bersaing langsung dengan bursa mata uang kripto.

Pasalnya, sikap pro-Bitcoin dari pemerintahan yang baru memicu optimisme di seluruh sektor keuangan, mendorong lebih banyak lembaga untuk menawarkan layanan Bitcoin langsung.

Risiko Koreksi Jangka Pendek

Meski pada 2025 Bitcoin banyak dipandang dengan prospek positif, proyeksi jangka panjang mungkin tidak mengubah risiko koreksi jangka pendek. Sebagaimana diketahui, harga Bitcoin telah turun tajam dari titik tertinggi sepanjang masa di atas US$108.000 pada pertengahan Desember 2024, ke level saat ini yakni US$94.000. 

Penurunan tersebut kemungkinan didorong oleh sentimen aksi ambil untung dan sentimen aksi hindari risiko. Penurunan ini juga bertepatan dengan kemunduran pasar saham global selama dua minggu terakhir

Sampai pemerintahan Trump yang baru menerapkan kebijakan pro-kripto yang jelas, beberapa investor mungkin memilih untuk mengunci keuntungan mereka pada 2024. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Sumber : Forbes, Reuters, Euro News
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper