Bisnis.com, JAKARTA — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) melalui anak usahanya mengakuisisi 50% saham PT Samudra Harmoni Prakarsa.
Sekretaris Perusahaan Indocement Dani Handajani menyampaikan transaksi akuisisi itu dilakukan oleh entitas anak perseroan PT Bahana Indonor selaku pembeli dengan PT Lintas Armada Indonesia dan Hendy Williams selaku penjual.
“Sehingga Bahana Indonor memiliki 56.000 saham atau setara dengan 50% dari modal ditempatkan dan disetor dalam PT Samudra Harmoni Perkasa,” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Senin (30/12/2024).
Nilai transaksi jual beli saham tersebut disepakati sebesar Rp47,25 miliar. Adapun, PT Samudera Harmoni Parkasa berkedudukan di jalan Pluit Raya, Penjaringan, Jakarta Utara.
“[Tujuan akuisisi] dalam rangka kerja sama pengelolaan dan pengoperasian kapal MV Harmoni 1 untuk pengangkutan muatan clinker atau batu bara atau kargo lainnya,” jelas Dani.
Sebelumnya, Indocement mengalirkan investasi ke dalam perusahaan joint venture dengan Amita Circular Design (ACD) yang bergerak di bidang bahan bakar alternatif. Injeksi modal itu dilakukan INTP melalui entitas anak perusahaan, yaitu PT Sari Bhakti Sejati (SBS).
SBS melakukan investasi penyertaan modal pada PT Amita Prakarsa Hijau sebesar 20% atau senilai Rp2 miliar. PT Amita Prakarsa Hijau merupakan suatu perusahaan yang akan memproduksi bahan bakar alternatif dan material alternatif untuk dipasok ke perusahaan semen dan perusahaan lainnya, yang berasal dari pengolahan limbah industri dan/atau kota (rumah tangga).
Proyek ini berkontribusi terhadap pengurangan gas rumah kaca dalam produksi semen melalui penggunaan bahan baku alternatif dan bahan bakar alternatif.
Adapun kongsi ACD dengan Indocement dimulai dengan penjajakan peluang kerja sama sejak 2023. ACD sendiri merupakan bagian dari perusahaan Jepang yang fokus pada solusi dan jasa keberlanjutan dan sirkular, Amita Holdings Co. Ltd.