Bisnis.com, JAKARTA — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) membukukan pertumbuhan laba bersih pada semester I/2025 kendati penjualan produsen semen Tiga Roda itu mengalami sedikit penurunan.
Sepanjang Januari—Juni 2025, INTP mengantongi pendapatan neto Rp8,03 triliun. Capaian itu turun tipis 1,13$% year-on-year (YoY) dari Rp8,12 triliun pada semester I/2024.
Pendapatan neto INTP bersumber dari penjualan semen Rp7,4 triliun, penjualan beton siap pakai Rp578,27 miliar, dan penjualan agregat Rp47,36 miliar.
Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan INTP turun 2,33% YoY dari Rp5,82 triliun menjadi Rp5,69 triliun. Selain itu, INTP juga mencatat beban usaha sebesar Rp1,7 triliun, biaya keuangan Rp86,55 miliar, dan beban pajak penghasilan neto Rp122,1 miliar sepanjang 6 bulan pertama 2025.
Alhasil, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk INTP meningkat 13,81% YoY dari Rp434,7 miliar pada semester I/2024 menjadi Rp494,75 miliar pada paruh pertama tahun ini. Sejalan dengan itu, laba per saham INTP meningkat dari Rp126,92 menjadi Rp147,69.
Indocement menggenggam total aset sebesar Rp29,11 triliun per 30 Juni 2025. Pada saat yang sama, total liabilitas INTP tercatat Rp7,37 triliun dan total ekuitasnya Rp21,74 triliun.
Maybank Sekuritas Indonesia, dalam laporan bertajuk Volume remains weak; soft 2Q25 earnings expected, menyampaikan INTP mencatatkan pelemahan penjualan pada semester I/2025 yakni sebesar 2,9% YoY menjadi 8,00 juta ton. Namun, pangsa pasar domestik perseroan masih tampak stabil dengan penguatan tipis menjadi 29,5%.
Pada periode itu, penjualan semen curah INTP turun hingga 11,0% YoY, sedangkan pemasaran semen kantong naik 0,8% YoY dengan pangsa pasar masing-masing relatif stagnan pada kisaran 29%.