Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup melemah direntang Rp16.300-Rp16.370 pada perdagangan hari ini, Kamis (20/12/2024), usai The Fed memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
Pada perdagangan Kamis (19/12), rupiah ditutup anjlok 1,34% atau 215 poin ke posisi Rp16.312 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat menguat tipis 0,01% ke posisi 107,765.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah semakin terdepresiasi begitu tajam, oleh sebab itu arah menuju Rp16.500 di akhir tahun kemungkinan akan terjadi.
Ibrahim menyampaikan bahwa Federal Reserve memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25%- 4,50%, sekaligus mengindikasikan akan memperlambat laju siklus pelonggaran kebijakan moneternya.
Dia mengatakan bahwa para pejabat mengisyaratkan mengenai kemungkinan akan menghentikan pemangkasan suku bunga di masa mendatang mengingat pasar tenaga kerja dan inflasi yang stabil.
Menurutnya, suku bunga diperkirakan akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama setelah pemangkasan suku bunga pada Rabu (18/12/2024).
Baca Juga
Dia menjelaskan bahwa pasar telah mengesampingkan kemungkinan pemangkasan pada Januari dan sekarang memperkirakan hanya dua pemangkasan lagi pada 2025, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yaitu empat kali.
"Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pemangkasan lebih lanjut bergantung pada kemajuan dalam mengekang inflasi yang terus-menerus, yang mencerminkan penyesuaian pembuat kebijakan terhadap potensi pergeseran ekonomi di bawah pemerintahan Donald Trump yang akan datang," kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (19/12/2024).
Selain itu, menurutnya Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga tetap, menandakan lebih banyak kehati-hatian atas prospek ekonomi Jepang dan arah inflasi. Bank sentral mengatakan pihaknya memperkirakan inflasi akan meningkat pada 2025 dan tetap mendekati target tahunannya sebesar 2%.
Ibrahim mengatakan bahwa langkah BOJ mengecewakan beberapa investor yang berharap kenaikan suku bunga pada Desember ini, meskipun prospek suku bunga tetap stabil dalam waktu dekat menjadi pertanda baik bagi saham Jepang. Yen melemah setelah keputusan BOJ, yang juga menguntungkan sektor berorientasi ekspor.
Seiring dengan sentimen-sentimen tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa untuk perdagangan hari ini, Jumat (20/12) mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp16.300-Rp16.370.
Rupiah dibuka menguat tipis 0,04% atau 6 poin ke level Rp16.306 per dolar AS.
Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau juga menguat 0,01% ke posisi 108,43.