Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,84% atau 130,64 poin ke level 6.977,24 pada perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2024), usai Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve memberikan sinyal tentang 2025. Saham BMRI, GOTO, BUMI, hingga AADI ditutup melemah sore ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sebanyak 106 saham menguat, 545 saham melemah, dan 296 saham stagnan sore ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.951-7.040. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat turun menjadi Rp12.142 triliun.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi salah satu saham yang melemah sore ini. Saham BMRI yang menjadi saham dengan nilai perdagangan tertinggi sore ini melemah 2,58% ke level Rp5.675 per saham.
Selain BMRI, saham lainnya yang juga mencetak nilai perdagangan tinggi dan melemah hari ini adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Saham GOTO turun 2,86% atau melemah ke level Rp68 pada perdagangan hari ini.
Demikian juga dengan saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang turun 7,58% ke level Rp122 per saham sore ini. Pelemahan juga terjadi pada saham AADI yang turun 3,47% ke level Rp8.350, saham TLKM turun 1,56% ke level Rp2.530, dan saham BBCA melemah 1,45% ke level Rp9.675 per saham.
Di sisi lain, sejumlah saham seperti RAJA ditutup menguat sore ini, dengan naik 0,79% ke level Rp2.540 per saham. Begitu pula dengan saham AMMN yang menguat 1,13% ke level Rp8.950 per saham sore ini.
Sebelumnya, Tim Riset Phillip Sekuritas menjelaskan indeks saham utama di Wall Street semalam ditutup anjlok setelah bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) memberi sinyal akan memperlambat penurunan suku bunga acuan tahun depan karena inflasi yang masih tinggi.
Federal Reserve memangkas suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) sebesar 25 bps menjadi di kisaran baru 4,25%-4,50%. Ini adalah pemangkasan suku bunga yang ketiga pada tahun ini.
Selain itu, The Fed juga merilis proyeksi ekonomi atau Summary of Economic Projections (SEP) terkininya di mana para pejabat tinggi Federal Reserve memperkirakan ada dua kali pemangkasan suku bunga FFR pada 2025, turun dari ekspektasi empat kali pemangkasan 3 bulan lalu.
Ini berarti konsumen tidak akan menikmati suku bunga yang jauh lebih rendah berkaitan dengan KPR, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kartu Kredit dan berbagai jenis pinjaman lainnya.
Inflasi Inti di proyeksikan mencapai puncaknya di 2,5% tahun depan, lebih tinggi dari proyeksi 2,2% pada September sebelum akhirnya turun menjadi 2,2% pada 2026 dan 2,0% pada 2027.
Tingkat Pengangguran di ramalkan akan naik tipis menjadi 4,3% pada 2025, turun dari ramalan sebelumnya 4,4%. Tingkat Pengangguran di perkirakan akan bertahan di level tersebut hingga 2026 dan 2027.
Lebih lanjut, ekonomi AS di perkirakan tumbuh 2,1% tahun depan sebelum melambat menjadi 2,0% pada 2026 dan 1,9% pada 2027. Padahal, September lalu Federal Reserve memproyeksikan ekonomi AS tumbuh stabil di 2,0% pada 2025, 2026 dan 2027. Federal Reserve juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun 2024 menjadi 2,5% dari sebelumnya 2,0%.