Bisnis.com, JAKARTA — BNI Sekuritas memperkirakan IHSG lanjut terkoreksi pada perdagangan hari ini, Selasa (11/3/2025).
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin ditutup turun 0,57%. Pelemahan IHSG itu disertai dengan net sell asing sekitar Rp923 miliar dengan saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, ANTM, ADRO, MDKA dan BBNI.
“IHSG hari ini masih berpotensi lanjut terkoreksi dengan level support 6.520—6.550 dan resistance 6.650—6.700,” jelasnya dalam riset, Selasa (11/3/2025).
Pada hari ini, BNI Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham BRMS, PTRO, PSAB, AADI, RATU, dan BRIS.
Dalam riset terpisah, Tim Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG bergerak konsolidasi dengan rentang perdagangan di level 6.528 hingga 6.644 dan support di level 6.420 pada hari ini.
Dari global, pasar saham AS mengalami aksi jual besar-besaran pada Senin (10/03/2025). Indeks Dow Jones dan S&P500, masing-masing melemah 2,0% dan 2,8% yang merupakan pelemahan terburuk sepanjang tahun berjalan 2025.
Pasar saham AS dinilai terlalu berlebihan merespons data-data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan dan terlalu cepat berasumsi bahwa probabilitas terjadinya resesi tahun ini meningkat.
“Kami sebelumnya berpikir bahwa pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil US treasury dapat berdampak positif terhadap IHSG dan inflows investor asing. Namun, kemarin muncul berita kurang baik dari downgrade pasar saham Indonesia oleh Goldman Sachs menjadi market weight dari overweight,” paparnya.
Penurunan peringkat pasar saham Indonesia oleh Goldman Sachs itu dinilai Mirae Asset Sekuritas memang dipengaruhi oleh rendahnya optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Oleh sebab itu, investor disarankan harus sangat berhati-hati dalam menentukan keputusan investasi pada saat ini, termasuk melakukan pilihan saham.
Tiga saham yang direkomendasikan untuk trading hari ini yaitu buy on weakness saham EMTK, serta trading buy untuk saham GOTO dan SCMA.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.