Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.008,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Jumat (13/12/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan melemah 0,40% atau 64 poin ke posisi Rp16.008,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, Indeks dolar terpantau naik 0,15% ke posisi 107,11.
Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya turut mengalami tren pelemahan.
Yen Jepang misalnya melemah 0,13%, dolar Hong Kong melemah 0,14%, won Korea Selatan melemah 0,22%, dan yuan China melemah 0,12%. Adapun, dolar Singapura dan peso Filipina masing-masing mencatatkan pelemahan 0,05% dan 0,41%.
Di sisi lain, rupee India mencatat penguatan sebesar 0,06% terhadap dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pelemahan rupiah.
Baca Juga
Dari luar negeri, data pekan ini menunjukkan inflasi AS tetap tinggi. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga dengan kecepatan yang lebih lambat pada tahun 2025 setelah memangkas suku bunga sebesar 75 bps sejauh ini pada tahun 2024.
Kebijakan ekspansif dan inflasi di bawah Presiden terpilih Donald Trump juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka panjang. Selain Fed, keputusan suku bunga di Jepang dan Inggris juga akan menjadi fokus minggu depan.
“Selain itu, investor kecewa dengan serangkaian langkah stimulus agresif setelah pembaruan dari Konferensi Kerja Ekonomi Pusat (CEWC) China, pertemuan dua hari yang berakhir pada hari Kamis,” kata Ibrahim lewat siaran pers, Jumat (13/12/2024).
Dari dalam negeri, kata Ibrahim, pasar memerhatikan risiko terhadap inflasi dan daya beli masyarat selepas rencana penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12%.
“Sebagai contoh, pada 2022 ketika PPN naik menjadi 11%, inflasi meningkat hingga 0,95% dalam satu bulan. Dampak serupa bisa terjadi bahkan lebih besar,” tuturnya.
Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah bakal tetap ditutup melemah di rentang 15.090 sampai dengan Rp16.070 pada perdagangan Senin, (16/12/2024).