Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak menguat ke level 7.319,14 kendati sempat dibuka di zona merah sesaat setelah pembukaan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (6/12/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG bergerak melemah 0,25% ke level 7.295 sesaat perdagangan dibuka pada pukul 09.03 WIB. Sebanyak 300 saham menguat, 287 saham melemah, dan 311 saham jalan di tempat.
Namun pada pukul 09.35 WIB, IHSG menembus zona hijau dengan penguatan tipis 0,01% ke level 7.314.
Pagi ini saham GOTO menopang penguatan indeks dengan penguatan 2,67% menjadi Rp77. Kemudian menyusul saham TPIA yang naik 0,90% menjadi Rp8.450 bersama saham DSSA yang menguat 1,99% menjadi Rp38.475.
Di sisi lain, saham big caps seperti BBCA terpantau membebani langkah indeks dengan pelemahan 0,98% menjadi Rp10.150 dan saham ASII yang turun 1,44% menjadi Rp5.125.
Adapun, kapitalisasi pasar atau market cap bergerak menuju level Rp12.485 triliun.
Baca Juga
Sesaat setelah pembukaan perdagangan, saham AADI ikut melompat 19,92% ke level Rp7.975 per lembar. AADI menghimpun transaksi sebesar Rp2 miliar yang melibatkan 234.000 lembar saham.
Selain itu, emiten afiliasi Prajogo Pangestu PTRO dan BRPT mencatatkan penguatan harga pada pembukaan perdagangan pagi ini. Saham PTRO menguat 3,15% ke level Rp24.550 per lembar. Adapun, PTRO mencatatkan transaksi dengan nilai sebesar Rp33 miliar yang melibatkan 1 juta lembar saham.
Sementara itu, BRPT menguat 2,69% ke level Rp955 per lembar. BRPT menghimpun transaksi dengan nilai sebesar Rp13 miliar yang melibatkan 13 juta lembar saham.
Sebelumnya, pasar saham diproyeksi menghijau setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan pernyataan yang bullish terhadap ekonomi Amerika Serikat sehingga menopang prospek aset-aset berisiko.
Dalam New York Times Deal Book Summit di New York, Powell menyatakan ekonomi AS berada dalam kondisi yang sangat baik dan risiko penurunan dari pasar tenaga kerja telah mereda.
Seperti dilansir Bloomberg, Powell juga menyampaikan bahwa pejabat Federal Reserve harus berhati-hati sejalan dengan langkah bank sentral untuk menurunkan suku bunga menuju level yang netral.
Menurutnya, hal tersebut harus dilakukan tanpa menstimulasi ataupun menghambat ekonomi AS. Komentar Powell tersebut tidak banyak mengubah ekspektasi pasar bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan dalam pertemuan bulan ini.
Steve Sosnick dari Interactive Brokers juga melihat pasar modal saat ini berada dalam lingkungan yang ‘risk-on’.
“Bukti menunjukkan bahwa trader telah membeli asuransi terhadap risiko koreksi S&P 500 sebesar 10%, sesuatu yang tidak kita lihat dalam beberapa bulan terakhir,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.