Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Lesu saat BI Tahan Suku Bunga, Saham BMRI-AADI Ambrol

IHSG ditutup melemah 0,70% atau 49,85 poin ke level 7.107,88 pada perdagangan hari ini, Rabu (18/12/2024).
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,70% atau 49,85 poin ke level 7.107,88 pada perdagangan hari ini, Rabu (18/12/2024), usai pengumuman Bank Indonesia mempertahankan suku bunganya. Saham BMRI, AADI, hingga BBCA ditutup melemah sore ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sebanyak 224 saham menguat, 399 saham melemah, dan 323 saham stagnan sore ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.105-7.216. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat turun menjadi Rp12.300 triliun.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi salah satu saham yang melemah sore ini. Saham BMRI yang menjadi saham dengan nilai perdagangan tertinggi sore ini melemah 2,10% ke level Rp5.825 per saham.

Selain BMRI, saham bank lainnya yang juga mencetak nilai perdagangan tinggi hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Saham BBCA turun 1,01% atau melemah ke level Rp9.800 pada perdagangan hari ini.

Demikian juga dengan saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) yang turun 3,08% ke level Rp8.650 per saham sore ini. Pelemahan juga terjadi pada saham TLKM yang turun 1,91% ke level Rp2.570, saham BUMI turun 2,22% ke level Rp132, dan saham DSSA melemah 1,08% ke level Rp38.750 per saham.

Di sisi lain, sejumlah saham seperti ADRO yang baru saja mengumumkan pembagian dividen ditutup menguat sore ini, dengan naik 3,19% ke level Rp2.590 per saham. Begitu pula dengan saham BREN milik Prajogo Pangestu yang menguat 1,99% ke level Rp8.975 per saham sore ini.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan alias BI Rate di level 6% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17—18 Desember 2024.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 17 dan 18 Desember 2024 memutuskan untuk tetap mempertahankan BI Rate sebesar 6%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (18/12/2024).

Dalam pengumuman suku bunga BI hari ini, bank sentral juga menetapkan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,25% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,75%.

Perry mengatakan keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak makin tingginya ketidakpastian perekonomian global akibat arah kebijakan Amerika Serikat dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah," ujar Perry.

Ke depan, BI akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek inflasi, serta dinamika kondisi yang berkembang, dalam mencermati ruang penurunan suku bunga moneter lebih lanjut.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper