Bisnis.com, JAKARTA — PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) milik Raam Punjabi membukukan pendapatan Rp166,8 miliar pada kuartal III/2024 atau turun 27,8% secara tahunan.
Berdasarkan laporan keuangan, penjualan RAAM tercatat sebesar Rp231 miliar pada kuartal III/2023.
Selain itu, RAAM juga mencatat rugi bersih sebesar Rp112,5 miliar hingga kuartal III/2024 dari sebelumnya mencetak laba bersih Rp51,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan RAAM Vikas Chand Sharma menjelaskan bahwa penjualan perseroan sejauh ini ditopang oleh 50% dari film, 23% dari ticket, 8% dari digital, 7% dari sinetron, 6% dari Pay TV dan 6% dari Food and Beverage.
"Untuk produksi film, kami menargetkan 10 film pada 2024 dan yang tercapai adalah 9 film, sedikit di bawah target. Namun ini menunjukkan fokus kita untuk menjaga standar kualitas," katanya dalam Public Expose, Rabu (18/12/2024).
Dia mengatakan bahwa dalam menerbitkan film Indonesia di luar negeri, perseroan telah mencapai jangkauan dengan menerbitkan 14 film dari target 6 film yang dibutuhkan internasional.
Baca Juga
Sementara itu, untuk distribusi film Bollywood perseroan mencapai 24 film, dari target 12 film. Menurutnya ini menunjukkan pasar berkembang untuk konten Bollywood.
"Peningkatan yang signifikan dalam distribusi berkaitan dengan komitmen untuk mengembangkan konten Bollywood," tambahnya.
Untuk diketahui, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) fokus dalam kegiatan produksi, impor dan ekspor film, web series, sinetron, distribusi dan pemasaran film, pengoperasian jaringan televisi berbayar serta pengoperasian jaringan bioskop.
RAAM dikendalikan oleh Raam Punjabi yang memiliki 70,3% kepemilikan saham, sedangkan PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) memiliki 9,1% saham perusahaan.
Kemudian, sebesar 0,7% saham dimiliki oleh PT Tripar Multi Image yang merupakan bagian dari ekosistem bisnis perseroan, dan sebesar 19,9% saham ini dimiliki oleh publik.
Adapun berdasarkan data IDX, saham RAAM mengalami kenaikan 6% atau 18 poin ke level Rp318 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (18/12/2024). Sementara itu, sahamnya anjok 10,17% dalam sepekan terakhir.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.