Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) terkoreksi pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Rabu (4/12/2024) seiring pengumuman pengunduran diri Dian Siswarini dari jabatannya sebagai Presiden Direktur EXCL.
Berdasarkan Bursa Efek Indonesia, saham EXCL melemah 0,45% atau 10 poin ke level Rp2.230 pada penutupan jeda siang hari ini. Sepanjang sesi, saham EXCL sempat menyentuh level tertinggi di harga Rp2.260 dan terendah di harga Rp2.230 per lembar.
Dalam enam bulan terakhir saham EXCL terpantau telah terkoreksi 2,62%. Kendati begitu, sepanjang tahun berjalan 2024, saham EXCL masih menunjukan penguatan 11,50%. Adapun, kapitalisasi pasar EXCL tercatat senilai Rp29,28 triliun.
Sebelumnya, Corporate Secretary XL Axiata Ranty Astari Rachman mengatakan perseroan pada 3 Desember 2024 telah menerima surat pengunduran diri Dian Siswarini selaku Presiden Direktur EXCL. Pengunduran diri ini akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham perseroan terdekat.
"Adapun alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi," ujar Ranty, Rabu (4/12/2024).
Ranty menuturkan, permohonan pengunduran diri tersebut selanjutnya akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan terdekat, sesuai dengan anggaran dasar EXCL dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga
Sebagai informasi, Dian Siswarini diangkat menjadi Presiden Direktur XL Axiata untuk pertama kali berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 1 April 2015 lalu. Ketika itu, Dian ditunjuk menjadi bos baru EXCL untuk mengantikan Hasnul Suhaimi yang mengundurkan diri.
Kinerja EXCL
Berdasarkan Laporan Keuangan per 30 September 2024, emiten berkode saham EXCL ini membukukan kenaikan pendapatan sebesar 6,25% year-on-year (YoY) menjadi Rp23,36 triliun pada akhir September 2024 dari Rp23,86 triliun pada periode yang sama tahun 2023.
Selanjutnya, EBITDA EXCL tercatat tumbuh 13% YoY dengan marjin EBITDA sebesar 52,4%.
Laba bersih pun melesat 31,67% YoY menjadi Rp1,31 triliun hingga akhir September 2024, dari Rp999,99 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun, pendapatan dari data dan layanan digital menopang top line EXCL hingga Rp23,38 triliun atau 92% dari total pendapatan. Manajemen XL Axiata juga optimistis melihat perkembangan bisnis Fixed Broadband (FBB) dan Fixed Mobile Convergence (FMC) yang terus bertumbuh.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.