Bisnis.com, JAKARTA - Bos Agung Sedayu Group sekaligus Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) Sugianto Kusuma alias Aguan punya ambisi besar untuk mengembangkan kawasan PIK 2 yang kini menyandang status sebagai proyek strategis nasional (PSN). Proyek pembangunan pelabuhan hingga potensi penyelenggaraan ajang balap jet darat Formula 1 (F1) disebut masuk dalam rencana Aguan.
Aguan memiliki visi ambisius untuk mengembangkan Pantai Indah Kapuk 2 yang terletak di Jakarta Utara. Proyek properti tersebut sekarang diestimasi memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$16 miliar.
PIK 2 merupakan usaha patungan Agung Sedayu Group dengan Anthoni Salim--orang terkaya keenam di Indonesia menurut indeks miliarder Bloomberg. Aguan dan Anthoni disebut-sebut merupakan bagian dari kelompok eksklusif taipan super kaya dan berpengaruh yang dikenal sebagai 'Sembilan Naga'.
Seperti dilansir Bloomberg pada Jumat (29/11/2024), Aguan menyebut dirinya sedang dalam pembicaraan dengan mitra dari China dan Singapura untuk membangun pelabuhan di PIK 2. Meski demikian, dirinya menolak untuk mengungkapkan lebih terperinci.
Aguan mengatakan perusahaannya mungkin memerlukan belanja modal lebih dari Rp5 triliun atau US$314 juta pada tahun depan untuk memenuhi rencana ekspansinya.
“Ini akan membutuhkan pengeluaran yang sangat besar tetapi kami tidak membangun semuanya sekaligus,” kata Presiden Direktur PANI itu seperti dikutip Bloomberg.
Lebih lanjut, PIK 2 tengah mengembangkan sebuah kawasan bisnis pusat yang terdiri atas gedung-gedung perkantoran. Rencana perluasan PIK 2 juga tersebut mencakup pusat konvensi terbesar di Indonesia yang dijadwalkan selesai pada September 2025 dan hotel bintang lima global.
Aguan juga bercita-cita membangun lintasan balap di PIK 2 yang akan memungkinkan PIK 2 menjadi tuan rumah acara balap internasional di masa mendatang, mirip dengan balapan Formula 1 di negara tetangga Singapura. Ambisi itu sejalan dengan fokus Aguan untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Jakarta
"Mengapa mereka tidak menghabiskan waktu lebih lama di Jakarta? Karena tidak banyak yang bisa ditawarkan kepada wisatawan. Tidak banyak yang bisa dilihat. Wisatawan ingin merasa santai, mereka ingin mempelajari sejarah dan budaya suatu tempat. Di PIK 2, kami akan menciptakan semua yang mereka butuhkan,” imbuhnya.
Meskipun begitu, dia menekankan bahwa ekspansi proyek PIK 2 bergantung pada kondisi ekonomi global. Di sisi kinerja, penjualan PANI meningkat tiga kali lipat pada tahun lalu sejalan dengan moncernya penjualan apartemen dan rumah di PIK 2.
“Ini bukan proyek jangka pendek. Ini tidak akan dibangun hanya oleh saya tetapi generasi mendatang dapat melanjutkannya. Tetapi kami ingin meletakkan fondasi terlebih dahulu.”
Ekspansi PANI terjadi pada saat banyak pengembang properti di Asia berjuang untuk mengisi proyek properti besar yang berubah menjadi kota mati dan menghadapi tantangan dalam membayar utang. Kelas menengah Indonesia juga mengalami penyusutan daya beli.
Di lantai bursa, saham PANI sudah melonjak 242,22% dalam setahun terakhir dari posisi Rp4.500 ke level Rp15.400 per saham. Di level harga saat ini, saham PANI terbang 12.522% dari posisi Rp122 pada akhir 2021.