Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tanggapan Bukalapak (BUKA) Soal Rumor Akuisisi Temu dan Lonjakan Saham

Bukalapak.com (BUKA) buka suara atas kabar yang beredar di kalangan pelaku pasar terkait dengan rencana akuisisi saham perseroan oleh perusahaan China, Temu.
Ana Noviani, Annisa Kurniasari Saumi
Rabu, 9 Oktober 2024 | 16:34
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) buka suara atas kabar yang beredar di kalangan pelaku pasar terkait dengan rencana akuisisi saham perseroan oleh perusahaan China, Temu. 

Sekretaris Perusahaan Bukalapak Cut Fika Lutfi menjelaskan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya informasi terkait rencana akuisisi perseroan oleh Temu.

"Perseroan akan melakukan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila perseroan menerima informasi yang telah diverifikasi kebenarannya atas rencana akuisisi tersebut," ucapnya.

Dia juga menuturkan kenaikan harga saham pada 7 Oktober 2024 adalah reaksi pasar atas informasi terkait dengan rencana akuisisi perseroan yang belum diverifikasi kebenarannya dan tidak pernah dikonfirmasi oleh manajemen BUKA. 

“Spekulasi pasar berada di luar kendali BUKA,” ujarnya.

BUKA mengimbau agar para pemegang saham publik dan investor dapat memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan sebelum membuat keputusan investasi terkait.

Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli menilai BUKA merupakan target akuisisi yang ideal bagi Temu. Alasannya, Bukalapak memiliki eksistensi yang kuat di regional tier 2 yang sejalan dengan pangsa pasar Temu.

“Potensi untuk merevitalisasi segmen lokapasar Temu dapat menjadi insentif bagi Bukalapak,” tulisnya dalam riset, Rabu (9/10/2024). 

Menurutnya, kenaikan harga saham BUKA dalam jangka pendek merefleksikan sentimen pasar yang positif terhadap potensi akuisisi tersebut. Sementara dari sisi valuasi, kapitalisasi pasar Rp14,9 triliun ditransaksikan di bawah total kas yang dimiliki BUKA Rp18,6 triliun. 

“Kami meyakini Temu hanya tertarik terhadap segmen marketplace Bukalapak.”

Dengan menggunakan model DCF 10 tahun, valuasi bisnis marketplace dan O2O Bukalapak menghasilkan nilai enterprise sebesar Rp1,68 triliun dan nilai ekuitas Rp14,4 triliun. 

Setelah menyesuaikan dan utang, valuasi BUKA dengan menggunakan rasio enterprise value per revenue sebesar 0,34 kali pada 2024 atau lebih rendah dari pemain global di sektor yang sama sebesar 0,92 kali setelah diskon. 

“Potensi akuisisi masih spekulatif. Kalau sukses, aksi itu akan merevitalisasi Bukalapak, menawarkan sentimen yang lebih stabil dan positif setelah perubahan manajemen dan hasil kuartal II/2024 yang mengecewakan,” papar Christopher.

-------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper