Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kertas Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) melaporkan total kapasitas produksi tiga pabrik sepanjang 2023 di tengah mundurnya target operasional pabrik baru di Karawang.
Laporan tahunan INKP menunjukkan kapasitas produksi tiga pabrik INKP yang berlokasi di Perawang, Riau, Serang serta Tangerang, Banten.
Kapasitas produksi masing-masing produk adalah pulp sebesar 3,1 juta ton per tahun, kertas budaya sebesar 1,6 juta ton per tahun, tissue sebesar 108.000 ton per tahun dan kertas industri/kemasan sebesar 2,2 juta ton per tahun sepanjang 2023.
Jika dibandingkan dengan produksi 2022, tiga produk INKP mencatatkan kenaikan volume produksi kecuali produk kertas industri.
Volume produksi bubur kertas tercatat sebesar 3,07 juta ton atau naik dibandingkan dengan 2022 yang tercatat sebesar 3,03 juta ton. Kemudian kertas budaya tercatat sebesar 1,38 juta ton dari sebelumnya sebesar Rp1,35 juta ton.
Selanjutnya adalah kertas tissue sebesar 74.000 ton naik dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 54.000 ton. Sementara volume produksi yang turun adalah kertas industri yang tercatat sebesar 2,01 juta ton dibandingkan dengan 2022 yang sebesar 2,08 juta ton.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, INKP berencana membangun pabrik baru dengan nilai investasi dan kapasitas produksi jumbo di karawang.
Ambisi INKP membangun pabrik baru didasari oleh utilitas pabrik lama yang sudah mencapai 95 persen dan keyakinan atas peningkatan permintaan produksi yang akan datang.
Pabrik kertas industri beserta dengan sarana pendukungnya di Karawang-Jawa Barat akan memproduksi kertas industri dengan kapasitas 3,9 juta ton per tahun, yang terdiri atas Industrial White Paper dengan kapasitas 3,0 juta ton per tahun dan Industrial Brown Paper dengan kapasitas 0,9 juta ton per tahun.
Namun, target operasional serta nilai investasi mundur dari perkiraan awal. Sebelumnya INKP menganggarkan belanja modal untuk pembangunan pabrik hingga US$3,6 miliar menjadi US$3 miliar.
Penyesuaian ini dilakukan terkait dengan pertimbangan kondisi global termasuk kondisi ekonomi serta geopolitik.
Adapun untuk tahapan operasional pabrik juga mundur dari jadwal. Tahap pertama yaitu mesin yang memproduksi white paper pada kuartal III/2024 menjadi kuartal II/2025, tahap kedua yaitu mesin produksi brown paper yang akan beroperasi pada kuartal IV/2024 menjadi kuartal I/2025 dan tahap ketiga mesin kedua white paper di kuartal III/2025 menjadi kuartal II/2027.
--------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.