Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos GOTO Patrick Walujo Curhat Usai Merger TikTok dan Tokopedia

Presiden Direktur Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo membeberkan kondisi usai Merger TikTok dan Tokopedia.
Presiden Direktur Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo, Dok. GOTO.
Presiden Direktur Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo, Dok. GOTO.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo mengungkapkan hal yang terjadi usai adanya proses integrasi atau merger yang dilakukan oleh PT Tokopedia dengan TikTok.

Dalam acara Seminar Ekonomi yang dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Wamen Luar Negeri Pahala Mansury, Mantan Menkeu Chatib Basri, dirinya bercerita bahwa inovasi teknologi telah membawa banyak keuntungan 

“Kita beberapa bulan lalu Tokopedia merger dengan TikTok. Saat ini, teman-teman Tokopedia bisa bicara dengan teman-teman TikTok Global melalui satu aplikasi seperti Zoom. Satu pakai Bahasa Indonesia, satu pakai bahasa asing. Live translation, AI [artificial intelligence] bisa bicara. So language is no longer a barrier,” ujarnya dalam agenda ‘Menuju Indonesia Emas 2045’ di Kolese Kanisius, Sabtu (11/5/2024)

Patrick juga bercerita bahwa dirinya sempat diundang Github, software Microsoft. Dia mengatakan bahwa Indonesia merupakan pemakai Github nomor 5 terbesar. 

Dia awalnya mengira dirinya akan kesulitan mencari talent di GOTO. Lalu, Microsoft juga akan menggunakan ‘suatu’ yang disebut copilot.

"Kalau kita program sesuatu, lihat ada function tertentu, kita enggak perlu program lagi, tapi di software ‘ini loh yang bisa kamu pake’ inovasi ini penting untuk memberikan kesempatan yang baru," imbuhnya. 

Di depan audien Kolese Kanisius, Patrick mengungkapkan di GOTO, khususnya di Gojek, memiliki 1.000 enginers di dunia. Ketika pergi ke Bangalore, dia selalu diberi tahu bahwa engineers GOTO dibajak sama beberapa wilayah.

Menurutnya, semua perusahaan teknologi di dunia itu punya development tips, dan ini agenda asing. Ketika GOTO ingin mengerjakan supaya teknologi itu kita pindahkan ke Indonesia, Patrick lantas mencari cara agar engineers senior bisa dibawa ke Indonesia untuk mengajarkan teman-teman di Indonesia. 

"Salah satunya, pengalaman saya 90% engineers yang mau kita pindahkan di Indonesia, tapi minta based-nya di Singapura karena pajak di Singapura 18% dan di Indonesia 30%. Jadi, itu jadi pertimbangan mereka, tapi anyway, kita bisa overcome hal itu," jelasnya. 

Selanjutnya, Patrick bercerita saat ingin membangun Gojek, perusahaan memerlukan machine learning expert. Kala itu, dia pergi ke China, yakni Beijing dan Shanghai untuk mencari pakar.

Jika hal itu terjadi lima tahun lalu, lanjutnya, tidak ada satupun yang mau datang ke Gojek. Bahkan, pernah satu yang kandidat yang melakukan interview, tapi dikalahkan oleh Baidu. 

"Fast forward, saya tiap hari dapat resume dari Beijing, China bahwa engineers yang mau masuk ke Indonesia. South East Asia jadi destinasi untuk mereka. Kita kembali berbicara soal inovasi dan masalah cost structure, di mana low cost juga tergantung pada penggunaan teknologi dsb, tapi saya mau share bahwa saya optimistis Indonesia itu kesempatannya luar biasa. Di [Kolese Kanisius] yang anak-anaknya di sini, kalau bisa exposure self to techonology dan kalau bisa go overseas bukan hanya ke Amerika, Eropa, please go to India, China," ucap Patrick. 

Seperti diketahui, pada tahun lalu TikTok bersepakat dengan GOTO untuk mengakuisisi saham Tokopedia. Dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan oleh GOTO, disebutkan bahwa 75,01% saham Tokopedia bakal resmi dimiliki TikTok sampai tenggat 31 Maret 2024.  Adapun sisa 24,99% saham tetap dimiliki oleh GOTO.  

Ada tiga skema dalam aksi korporasi itu. Pertama, Tokopedia membeli aset TikTok Shop yang beroperasi di Indonesia senilai US$340 juta

Kedua, Tiktok melalui TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd mengambilbagian 75,01% saham baru yang diterbitkan Tokopedia senilai US$ 840 juta atau setara Rp13,2 triliun. 

Ketiga, Tokopedia akan memperoleh Promissory Notes dari TikTok senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 15,5 triliun yang nantinya akan dijadikan sebagai modal kerja. 

Setelah terjadi komitmen itu, TikTok diperbolehkan membuka keranjang kuning, alias TikTok Shop yang sebelumnya sempat dilarang pemerintah. Alasan disetujui dibuka kembali karena ada aksi korporasi tersebut. 

TikTok Shop semula dilarang karena dinilai platform tersebut hanya sebatas media sosial. Apabila ingin diberbolehkan jualan, TikTok harus memiliki e-commerce. Akhirnya TikTok memilih mengakusisi Tokopedia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper