Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Breaking! GOTO Masih Mencatatkan Rugi Sebesar Rp742 Miliar Semester I/2025

GOTO membukukan rugi bersih yang susut menjadi Rp742 miliar sepanjang semester I/2025.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatatkan penyusutan rugi bersih menjadi Rp742 miliar di semester I/2025, dari sebelumnya sebesar Rp2,84 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penyusutan rugi bersih ini disebabkan kinerja pendapatan yang mengalami kenaikan. Emiten teknologi itu tercatat mencetak pendapatan bersih menjadi Rp8,55 triliun sepanjang semester I/2025, naik 10,62% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,73 triliun

Pendapatan ini diperoleh dari jasa pengiriman seperti GoFood sebesar Rp2,75 triliun, imbalan jasa sebesar Rp2,74 triliun, pinjaman senilai Rp1,64 triliun, imbalan jasa e-commerce dari Tokopedia sebesar Rp416,3 miliar, imbalan iklan senilai Rp236,12 miliar, dan lain-lain senilai Rp769,8 miliar.

Pos biaya dan beban GOTO juga susut hingga 3% di enam bulan pertama 2025. Berdasarkan laporan keuangannya, GOTO mencatatkan biaya dan beban senilai Rp8,7 triliun di semester I/2025. Biaya dan beban ini turun 7,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,4 triliun.

GOTO membukukan rugi usaha sebesar Rp172 miliar pada semester I/2025, turun dari Rp1,7 triliun secara tahunan.

Adapun secara kuartalan, GOTO untuk pertama kalinya mampu mencetak laba usaha sebesar Rp21 miliar pada kuartal II/2025 ini. Hal ini berbanding terbalik dari rugi usaha sebesar Rp172 miliar pada kuartal II/2024.

Alhasil, rugi besih GOTO tercatat susut menjadi Rp742 miliar pada semester I/2025, susut 74% dari sebelumnya rugi bersih sebesar Rp2,84 triliun secara tahunan. 

GOTO juga mencatatkan peningkatan EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp820 miliar semester I/2025.

Sebelumnya, Berdasarkan data Terminal Bloomberg, konsensus memperkirakan GOTO mampu mencetak pendapatan sebesar Rp4,41 triliun pada kuartal II/2025. Pendapatan ini diperkirakan naik 20,78% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,6 triliun.

Sementara itu, rugi bersih GOTO diperkirakan menyusut menjadi Rp142,5 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp1,83 triliun.

Konsensus juga memperkirakan gross transaction value atau GTV GOTO mencapai Rp159,1 triliun pada kuartal II/2025.

Di sisi lain, dari 31 analis, sebanyak 24 analis memberikan rekomendasi buy untuk GOTO, dengan 7 analis menyarankan hold untuk saham GOTO.

Rekomendasi buy terbaru untuk saham GOTO diberikan oleh BNI Sekuritas, dengan target harga sebesar Rp100 per saham. Demikian juga dengan Mandiri Sekuritas yang memberikan rekomendasi buy untuk saham GOTO, dengan target price (TP) Rp106 per saham.

Adapun rekomendasi hold diberikan Bahana Sekuritas, dengan TP Rp73 per saham. Morgan Stanley juga memberikan rekomendasi hold, dengan TP sebesar Rp91 per saham.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro