Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia (GIAA) Jabarkan Racikan Strategi Korporasi untuk Lepas dari 'Tato' BEI

Garuda Indonesia (GIAA) menyiapkan sejumlah langkah aksi korporasi agar lepas dari notasi khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni X dan E.
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyebut akan melakukan serangkaian aksi korporasi untuk keluar dari papan pantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) yang membuat perusahaan menerima sejumlah 'tato'. Saat ini BEI menyematkan notasi khusus E dan X untuk GIAA. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan saat ini GIAA memiliki dua notasi khusus yaitu terkait dengan PKPU dan equity negatif. Pihaknya akan melakukan beberapa aksi korporasi salah satunya diskusi terkait pelaporan akuntansi untuk memastikan kinerja fundamental GIAA semakin baik. 

“Kita akan usahakan keluar dari papan pantauan khusus. Memang yang sekarang kita lagi garap itu [tato] equity negatif, banyak corporate action yang kami lakukan salah satunya memang coba diskusi soal pelaporan akuntansinya, kalau sudah [ekuitas tidak negatif], mestinya sudah lepas,” kata dia kepada wartawan, Minggu (12/5/2024). 

Seperti yang diketahui, GIAA sendiri memang ditato X dan E oleh Bursa Efek Indonesia. Tato E disematkan karena laporan keuangan terakhir GIAA menunjukkan ekuitas negatif yang menyebabkan GIAA masuk dalam kriteria papan pantauan khusus nomor 5 dan dicap X.  

Saham GIAA yang parkir di level Rp60 per saham membukukan return negatif 13,04% secara year to date. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp5,49 triliun dengan PER sebesar -0,99 kali dan PBVR sebesar -0,26 kali. 

Per Maret 2024, GIAA membukukan ekuitas sebesar minus US$1,37 miliar atau lebih besar dibandingkan dengan periode akhir tahun 2023 yang tercatat minus US$1,28 miliar. 

Sementara itu, total liabilitas tercatat sebesar US$8,09 miliar dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar US$6,70 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar US$1,39 miliar. 

Adapun total aset per Maret 2024 yaitu sebesar US$6,72 miliar atau tidak jauh berbeda dengan posisi akhir 2023 yang juga sebesar US$6,71 miliar. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper