Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Pemegang Saham Terbaru DILD, Lo Kheng Hong Bertahan?

PT Intiland Development Tbk. (DILD) merilis daftar pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5% per akhir Maret 2024. Bagaimana posisi Lo Kheng Hong?
Karyawati beraktivitas di kantor PT Intiland Development Tbk. di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Intiland Development Tbk. di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Usai mengumumkan kinerja laba bersih tahun lalu, PT Intiland Development Tbk. (DILD) merilis daftar pemegang saham di atas 5% per Maret 2024.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis (11/4/2024), investor kawakan Lo Kheng Hong masih tercatat sebagai pemegang saham DILD dengan kepemilikan 686.416.700 lembar atau setara 6,62%. Porsi ini tidak berubah dari posisi akhir 2023. 

Pemegang saham DILD dengan kepemilikan di atas 5% lainnya adalah PT CGS Internasional Sekuritas Indonesia yang memiliki 1.635.997.442 lembar saham atau 15,78%, lalu CGS-CIMB Securities (Singapore) Pte. Ltd. menggenggam 15,02% saham. 

Selain itu, PT Bina Yatra Sentosa menggenggam 1.240.489.375 lembar saham setara 11,97% dan Bali Private Villa (S) Pte. Ltd. mempunyai 775,911,150 lembar saham atau 7,49%. 

DILD diketahui berhasil membalikkan kerugian menjadi laba bersih pada 2023. Berdasarkan laporan keuangan, DILD meraih laba bersih Rp174,1 miliar atau berbalik dari rugi Rp98,84 miliar pada 2022. Laba per saham ikut terkerek dari minus Rp9,54 ke Rp16,8.

Keberhasilan perseroan mencetak laba bersih tidak terlepas kinerja pendapatan usaha yang meningkat 24,08% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp3,9 triliun.

Pendapatan usaha DILD didorong oleh kinerja penjualan yang mencetak Rp3,13 triliun, tumbuh 29,17%YoY. Penjualan segmen high rise meraih Rp2,02 triliun atau naik 24,08% YoY, sementara segmen perumahan meningkat 36,62% YoY menjadi Rp841,5 miliar.

Selaras dengan kenaikan pendapatan usaha, beban pokok penjualan dan beban langsung juga meningkat 23,84% YoY ke Rp2,32 triliun. Dengan demikian, perseroan mengakumulasikan laba kotor sebesar Rp1,58 triliun atau melonjak 24,42% secara tahunan.

Sepanjang tahun lalu, DILD membukukan total aset senilai Rp14,6 triliun atau turun 10,63% YoY. Adapun liabilitas perseroan juga terkoreksi 20,44% secara tahunan menjadi Rp8,06 triliun, sedangkan ekuitas mencapai Rp6,53 triliun atau tumbuh 5,21% YoY.

Di sisi lain, arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp954,3 miliar atau menurun 17,92% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp1,16 triliun.

Dari sisi operasional, Intiland menargetkan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp2 triliun pada 2024. Nilai ini tidak berbeda jauh dengan target prapenjualan pada 2023.

Meski demikian, Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia Rustandi menyatakan perseroan akan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian secara berkala terkait target tersebut.

“Kami selalu melakukan evaluasi terhadap target tersebut secara berkala dan menyesuaikannya jika ada perkembangan kondisi pasar atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja penjualan,” ujarnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper