Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sudah Restrukturisasi, BEI Belum Mau Cabut Suspensi Saham WIKA

Meski telah meraih kesepakatan restrukturisasi dengan lembaga keuangan, Bursa Efek Indonesia (BEI) belum berencana membuka suspensi saham WIKA.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) belum berencana mencabut suspensi saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), meski perseroan telah mendapatkan lampu hijau restrukturisasi dari lembaga keuangan. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan ada beberapa hal yang membuat otoritas Bursa belum mencabut suspensi saham emiten BUMN Karya tersebut. 

Pertama, BEI melakukan suspensi saham WIKA di seluruh pasar pada 18 Desember 2023. Hal ini dikarenakan WIKA menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A, yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023. 

“Hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha perseroan,” ujar Nyoman saat dihubungi pada Rabu (6/3/2024). 

Menurutnya, sesuai dengan ketentuan III.9. Peraturan I-L tentang Suspensi Efek, BEI dapat mencabut suspensi saham apabila perusahaan tercatat telah memenuhi kewajiban atas hal-hal yang menjadi dasar pengenaan sanksi.

Kedua, berdasarkan ringkasan hasil Rapat Umum Pemegang Sukuk (RUPSU) atas Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A, yang disampaikan pada 2 Februari 2024, rapat tidak mencapai kuorum sebagaimana yang disyaratkan. 

Nyoman juga menuturkan WIKA saat ini masih melakukan upaya restrukturisasi obligasi dan sukuk yang dicatatkan di BEI. Oleh karena itu, otoritas Bursa masih memonitor perkembangan atas restrukturisasi seluruh obligasi dan sukuk milik perseroan. 

“Sehubungan dengan belum terpenuhinya kewajiban atas hal-hal yang menjadi dasar suspensi, Bursa belum dapat mencabut suspensi saham WIKA,” kata Nyoman. 

Di sisi lain, WIKA bersama sejumlah lembaga keuangan telah merampungkan master restructuring agreement (MRA) dengan nilai outstanding sebesar Rp20,79 triliun. 

Nilai outstanding itu setara dengan 100% dari total utang yang direstrukturisasi. Hal ini dikarenakan WIKA dengan empat lembaga keuangan telah menyepakati MRA pada Februari 2024, menyusul kesepakatan yang diraih bersama 11 lembaga keuangan sebelumnya.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan tercapainya kesepakatan ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari lembaga keuangan terhadap WIKA.

“Lembaga Keuangan memiliki keyakinan terhadap nilai dan kemanfaatan yang dapat dihadirkan oleh WIKA. Oleh sebab itu, tercapainya kesepakatan MRA akan memberikan dampak positif secara signifikan untuk mewujudkan penyehatan perseroan,” ujar Agung. 

---------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper