Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbang 107% Sebulan, Saham Grup Lippo Multipolar (MLPT) Disuspensi Bursa

BEI menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) pada 14 Agustus 2025 karena kenaikan harga yang signifikan.
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (21/7/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (21/7/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ringkasan Berita
  • Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) karena kenaikan harga yang signifikan.
  • Suspensi dilakukan untuk memberikan waktu bagi investor mempertimbangkan keputusan investasi berdasarkan informasi yang ada.
  • Saham MLPT mengalami kenaikan 107,30% dalam sebulan terakhir dan masuk dalam pengawasan BEI karena aktivitas pasar yang tidak biasa (Unusual Market Activity).

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) mulai sesi I perdagangan hari ini, Kamis (14/8/2025).

BEI mengumumkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT).

"Dalam rangka cooling down dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham MLPT pada perdagangan tanggal 14 Agustus 2025," papar pengumuman Bursa.

Penghentian sementara perdagangan emiten Grup Lippo tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT).

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," imbuh BEI.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham MLPT terpantau naik 7,84% atau 4.850 poin ke level Rp66.750 per lembar pada penutupan perdagangan Rabu (13/8/2025). Dalam sebulan terakhir, saham MLPT telah melonjak 107,30%, dan sepanjang tahun berjalan 2025 saham MLPT telah terbang 244,52%.

Saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) sebelumnya masuk radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah terjadi pergerakan harga saham dan pola transaksi yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Mengutip keterbukaan informasi BEI pada 13 Agustus 2025, saham MLPT mengalami peningkatan harga saham di luar kebiasaan, dan BEI pun tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.

"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang undangan di bidang pasar modal," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangannya.

Dia mengatakan Bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham MLPT. Selain itu, dia menghimbau para investor untuk memperhatikan jawaban manajemen MLPT atas permintaan konfirmasi Bursa.

Investor juga diminta untuk mencermati kinerja dan keterbukaan informasi MLPT. Kemudian diharapkan agar investor mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila MLPT belum mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).

Investor juga dihimbau agar mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan keputusan investasi.

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham MLPT tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” pungkasnya.

Adapun, informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah informasi tanggal 5 Agustus 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (“Bursa”) perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro