Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka menguat bersamaan dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menembus rekor all time high (ATH). Indeks Bisnis-27 dibuka menguat terdorong saham-saham seperti MAPI, TLKM, hingga BRPT.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini dibuka menguat pada level 536,50. Indeks Bisnis-27 bergerak di kisaran 536,18 hingga 537,79 sesaat setelah pembukaan.
Dari 27 konstituen, terdapat 17 saham yang dibuka di zona hijau, lima saham stagnan, dan lima saham lainnya dibuka di zona merah.
Saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menjadi salah satu saham yang menjadi salah satu saham dengan kenaikan tertinggi di indeks ini. Saham MAPI menguat 2% ke level Rp1.275 per saham pagi ini.
Lalu saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga menguat 1,49% ke level Rp3.410 per saham. Demikian juga saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang naik 1,29% ke level Rp2.350 per saham pagi ini.
Saham-saham lainnya yang juga menguat pagi ini adalah saham INKP naik 1,25% ke level Rp8.100, saham BRIS menguat 1,08% ke level Rp2.800, dan saham SIDO naik 0,96% ke level Rp525 per saham.
Baca Juga
Sementara itu, saham-saham yang melemah dialami oleh BBCA turun 0,84% ke level Rp8.850, saham BBRI melemah 0,49% ke level Rp4.060, dan saham ASII turun 0,48% ke level Rp5.150 per saham.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pagi ini pada level 7.909. IHSG menguat dan menembus rekor baru sesaat setelah pembukaan. Adapun rekor ATH sebelumnya berada di level 7.905,39 yang digapai pada penutupan 19 September 2024
IHSG diperdagangkan pada rentang 7.905-7.923 sesaat setelah pembukaan. Sebanyak 2,27 miliar saham diperdagangkan, dengan nilai sebesar Rp638,23 miliar.
Sebanyak 273 saham menguat, 81 saham melemah, dan 221 saham stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG berada pada level Rp14.270 triliun.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.