Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok, Vale (INCO) dan MIND ID Sepakati Divestasi 14% Saham

Divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke holding tambang pelat merah, MIND ID rencananya akan dilaksanakan Senin (26/2/2024) sore.
Artha Adventy,Nyoman Ary Wahyudi
Minggu, 25 Februari 2024 | 06:36
Penandatanganan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) disaksikan oleh  Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo.
Penandatanganan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) disaksikan oleh  Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo.

Bisnis.com, JAKARTA — Divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke holding tambang pelat merah, MIND ID rencananya akan dilaksanakan Senin (26/2/2024) sore. Kedua pihak juga sudah menentukan harga divestasi per saham.

“Sudah dekat lah ini, saya tahu sudah deal dari sisi harga,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (23/2/2024).

Dadan berharap selepas kesepakatan divestasi itu diteken, pemerintah lewat holding tambang pelat merah dapat memastikan keberlanjutan hilirisasi bijih nikel dari cadangan yang saat ini sudah dipetakan INCO

“Kita ingin memastikan rencana-rencana yang ada di Vale itu bisa terus kita jaga untuk hilirisasi,” kata Dadan.

Proyek Vale Indonesia

Emiten nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) memaparkan progres tiga proyek jumbo miliknya, Proyek Morowali, Pomalaa dan Sorowako. Progres ini disampaikan bersamaan dengan perkembangan proses divestasi dengan MIND ID.

Manajemen memaparkan Proyek Morowali saat ini telah mendapatkan AMDAL baru untuk area tambang di Bahopi dan juga kawasan industri Sambalagi. Laju pembebasan lahan untuk area tambang di area pertambangan telah meningkat pesat sehingga memungkinkan kami mencapai kemajuan yang berarti dalam pembangunan pertambangan.

Saat ini, INCO sedang melanjutkan pembangunan pelabuhan untuk pengangkutan bijih. Pembangunan pabrik di Sambalagi juga telah berjalan dengan baik, dan INCO sedang melanjutkan proses kontrak EPC untuk pembangunan pabrik dan infrastruktur pendukungnya.

Kemudian Proyek Pomalaa saat ini telah membuat kemajuan pada pekerjaan konstruksi awal tambang, sambil menyelesaikan proses tender EPC untuk pembangunan tambang di Pomalaa.

“Pasca penandatanganan perjanjian tiga pihak antara INCO, Huayou, dan Ford pada awal tahun lalu, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Ford telah resmi bergabung menjadi pemegang saham PT Kolaka Nickel Indonesia (PT KNI),” kata manajemen INCO dalam keterangan resminya.

PT KNI adalah perusahaan patungan yang didirikan untuk membangun dan mengoperasikan pabrik HPAL di Pomalaa.

Terakhir adalah Proyek Sorowako yang telah menandatangani perjanjian kerjasama definitif dengan Huayou untuk pembangunan HPAL di Luwu Timur. Saat ini Huayou tengah menyelesaikan semua perizinan yang dibutuhkan.

INCO mengklaim akan berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi pekerja lokal di sekitar operasi dan aktivitas bisnis, termasuk di proyek pertumbuhan. Pada tanggal 31 Desember 2023, proyek pertumbuhan INCO mempekerjakan 98,6% pekerja Indonesia dan 67,6% pekerja lokal.

Secara keseluruhan, INCO mempekerjakan 99,9% pekerja Indonesia dan 85,6% pekerja lokal, di mana 10,2% di antaranya adalah pekerja perempuan-partisipasi gender tertinggi dalam tenaga kerja yang pernah dicapai.

“Kami akan fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek pertumbuhan kami sesuai jadwal, dalam anggaran, dan sejalan dengan lingkup yang disetujui,”imbuh manajemen.

Harga Divestasi Saham INCO

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif memberi sinyal kesepakatan harga divestasi bersama dengan MIND berada di kisaran Rp3.000-an per saham. 

Belakangan manajemen INCO mengklarifikasi soal kabar kesepakatan harga divestasi itu lewat keterbukaan informasi, Selasa (20/2/2024). 

INCO menjelaskan perseroan bersama Vale Canada Limited (VCL), MIND ID, dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM) telah menandatangani perjanjian induk divestasi. 

Dalam perjanjian tersebut, diatur VCL dan SMM akan mengalihkan kepemilikan sahamnya secara proporsional di INCO sekitar 14% kepada MIND ID dan transaksi diharapkan selesai secepatnya.  

"Sebagai bagian dari proses divestasi, INCO telah melakukan valuasi saham dengan menggunakan metode berdasarkan peraturan dan telah menyampaikan data-data yang diperlukan bagi Pemerintah untuk melakukan valuasi harga saham divestasi," tulis manajemen INCO, Selasa (20/2/2024). 

Manajemen menyebut belum terdapat perjanjian yang ditandatangani oleh INCO dan pemegang saham INCO mengenai harga saham divestasi.

INCO melanjutkan, penjualan saham akan dilakukan oleh VCL dan SMM. Untuk tujuan menghitung jumlah saham yang akan didivestasikan, dengan asumsi seluruh transaksi dilakukan melalui penjualan sekunder, maka divestasi pro rata oleh VCL dan SMM atas 14% total saham Vale kepada MIND ID mewakili 1,39 miliar saham.

"Perseroan berkomitmen untuk mendukung penyelesaian proses divestasi dalam waktu secepatnya," kata manajemen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper