Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Menguat ke Rp15.463, Investor Dolar AS Gamang Keputusan The Fed

Rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada Senin (4/12/2023) di tengah fluktuasi mata uang Asia saat greenback rebound, karena pasar mencermati The Fed.
Rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada Senin (4/12/2023) di tengah fluktuasi mata uang Asia saat greenback rebound, karena pasar mencermati The Fed. JIBI/Bisnis.com
Rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada Senin (4/12/2023) di tengah fluktuasi mata uang Asia saat greenback rebound, karena pasar mencermati The Fed. JIBI/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada Senin (4/12/2023) di tengah fluktuasi mata uang Asia saat greenback rebound

Rupiah ditutup menguat 22 poin atau 0,14% ke level Rp15.463 per dolar AS. Indeks dolar AS naik 0,22% ke level 103,498.

Sejalan dengan rupiah, mata uang won Korea Selatan naik 0,13%, ringgit Malaysia naik 0,31%, peso Filipina nak 0,14%. Namun, yuan China melemah 0,13%, baht Thailand turun 0,11%, dan rupee India terkoreksi 0,06%.

Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, menyampaikan dolar AS stabil mendekati level terendah dalam tiga bulan. Hal ini disebabkan taruhan penurunan suku bunga Fed meningkat.

"Indeks dolar dan indeks dolar berjangka naik sedikit pada hari Senin, namun tetap berada dalam jangkauan posisi terendah yang terakhir terlihat pada awal Agustus," paparnya dalam publikasi riset.

Ketua Fed Jerome Powell menyampaikan nada yang tampaknya kurang hawkish dalam dua pidatonya pada hari Jumat, dengan pasar bertaruh bahwa komentarnya tentang menjaga keseimbangan antara kebijakan moneter yang ketat dan soft economic landing menandai berakhirnya siklus kenaikan suku bunga The Fed secara pasti.

Meskipun Powell masih memperingatkan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, para pedagang meningkatkan ekspektasi mereka terhadap kebijakan The Fed yang tidak terlalu hawkish dalam beberapa bulan mendatang.

Pasar memperhitungkan kemungkinan lebih dari 90% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya ketika bertemu nanti pada bulan Desember, dan lebih dari 60% kemungkinan bank tersebut akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Maret 2024.

Namun, perkiraan ini sebagian besar bergantung pada inflasi dan pasar tenaga kerja, dengan data nonfarm payrolls yang dirilis pada hari Jumat akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai hal tersebut.

"Prospek kebijakan The Fed yang tidak terlalu hawkish mendorong penguatan mata uang Asia hingga bulan November, sementara dolar anjlok," imbuh Ibrahim.

Dari sentimen dalam negeri, para ekonom memprediksi Indeks harga konsumen (IHK) Desember 2023 berada di level 116,90, atau mengalami inflasi sebesar 2,92% secara tahunan (yoy) atau 0,71% secara bulanan (mtm). Proyeksi tersebut sejalan dengan tren peningkatan inflasi di akhir tahun. Terutama didorong oleh naiknya permintaan akibat Hari Besar Keagamaan Nasional, libur akhir tahun, dan kampanye menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).

Secara umum, tingkat inflasi domestik diprakirakan akan tetap di rentang target. Bank Indonesia (BI) diprakirakan akan tetap menahan tingkat suku bunga acuannya pada Desember 2023 yakni di level 6%, sejalan dengan tingkat inflasi inti yang terus menurun.

Sejumlah potensi risiko masih perlu diperhatikan, antara lain terkait imported inflation sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar Rupiah dan risiko kenaikan harga energi serta pangan global. Adanya sinergi antara Bank Indonesia dan Pemerintah dalam pengendalian inflasi juga perlu terus diperkuat, terutama untuk memitigasi lonjakan inflasi.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November 2023 terjadi inflasi sebesar 0,38% dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,08. Sedangkan, tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2023 terhadap November 2022) tercatat 2,86% dan tingkat inflasi tahun kalender (November 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 2,19%.

Ibrahim mempredisi untuk perdagangan besok Selasa (5/12/2023) mata uang rupiah fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.430-Rp15.490 per dolar AS.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper