Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham ANTM, PTBA, PGAS Pimpin Top Losers Indeks BUMN 20 YTD

Saham ANTM, PTBA, hingga PGAS pimpin top losers IDXBUMN20 sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (YtD).
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Saham ANTM, PTBA, hingga PGAS terpantau menjadi saham paling boncos atau top losers dalam indeks saham BUMN pilihan, IDXBUMN20 sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (YtD).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IDXBUMN20 mencatatkan kenaikan sebesar 2,51 persen sepanjang periode Januari-September 2023. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ataupun LQ45.

Dari indeks tersebut, saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) terpantau paling boncos. Hingga Senin (2/10/2023) pukul 15.41 WIB, saham PTBA turun 24,12 persen secara YtD ke Rp2.800.

Pada posisi berikutnya ada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) membukukan penurunan sebesar 22,16 persen YtD menuju level Rp585. Selanjutnya ada saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang turun 9,07 persen YtD ke Rp1.805.

Dari jajaran perbankan pelat merah, terdapat nama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) yang membukukan penurunan harga saham sebesar Rp8,15 persen YtD ke Rp1.240.

Sebelumnya, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menyatakan saham BBTN, yang sepanjang tahun berjalan masih terkoreksi, bisa menjadi pilihan bagi investor. Begitu pun dengan saham PGAS yang membukukan pelemahan.

“Saham-saham tersebut secara performa keuangan atau fundamental masih sangat baik, tetapi harga sahamnya masih terkoreksi dibandingkan penutupan tahun lalu,” pungkasnya.

Dengan kondisi ini, Alfred meyakini indeks saham BUMN pilihan masih cukup prospektif meski kinerja konstituen dari BUMN Karya turun signifikan. Hal ini didorong oleh kuatnya performa konstituen perbankan, serta rendahnya porsi emiten karya.

_____

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper